Liputan6.com, Jakarta Siapa negara paling sengsara di dunia? Pertanyaan ini sulit dijawab karena definisi "kesengsaraan" sangat subjektif. Namun, beberapa negara secara konsisten muncul dalam daftar negara dengan kondisi ekonomi terburuk, yang sering dikaitkan dengan tingkat kesengsaraan tinggi.
Kita bisa melihat indikator seperti inflasi, pengangguran, suku bunga, dan pertumbuhan PDB per kapita untuk mengukur tingkat kesengsaraan ekonomi suatu negara.
Berbagai lembaga menggunakan indikator-indikator ini untuk membuat peringkat. Namun, peringkat ini dinamis dan berubah seiring waktu, tergantung metodologi dan periode analisis.
Advertisement
Informasi ini valid per April 2025 dan bisa berubah di masa mendatang. Jadi, tidak ada satu negara pun yang secara konsisten disebut sebagai yang paling sengsara.
Beberapa negara yang sering muncul dalam daftar negara dengan kondisi ekonomi terburuk antara lain Zimbabwe, Venezuela, Sudan, Lebanon, dan Argentina. Kondisi ekonomi mereka ditandai dengan inflasi tinggi, pengangguran tinggi, dan ketidakstabilan politik yang berdampak negatif pada perekonomian.
Krisis Ekonomi di Beberapa Negara
Zimbabwe secara konsisten menempati peringkat atas dalam beberapa indeks kesengsaraan ekonomi, terutama karena inflasi yang sangat tinggi dan pengelolaan ekonomi yang buruk. Inflasi yang tak terkendali membuat harga barang dan jasa melambung tinggi, sehingga daya beli masyarakat menurun drastis. Tingkat inlfasi di Zimbabwe pernah mencapai 635,3 persen.
Venezuela juga sering berada di peringkat atas karena inflasi tinggi dan krisis ekonomi berkepanjangan. Krisis ini telah menyebabkan kekurangan pangan, obat-obatan, dan layanan kesehatan dasar, yang semakin memperburuk kesengsaraan penduduk. Tingkat inlfasi di Venezuela pernah mencapai 59,6 persen.
Sudan mengalami inflasi tinggi dan ketidakstabilan politik yang berdampak negatif pada perekonomian. Konflik dan pergolakan politik seringkali mengganggu aktivitas ekonomi dan investasi, memperparah kondisi ekonomi yang sudah buruk. Tingkat inlfasi di Sudan pernah mencapai 200,1 persen.
Lebanon sedang menghadapi krisis ekonomi yang parah, yang digambarkan oleh Bank Dunia sebagai krisis ekonomi terburuk di zaman modern. Krisis ini telah menyebabkan penurunan tajam dalam nilai mata uang, peningkatan kemiskinan, dan ketidakstabilan sosial. Tingkat inlfasi di Sudan pernah mencapai 221 persen.
Advertisement
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesengsaraan Ekonomi
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesengsaraan ekonomi suatu negara antara lain:
- Kebijakan pemerintah yang buruk
- Kondisi global yang tidak stabil
- Peristiwa tak terduga seperti bencana alam atau perang
- Korupsi
- Kurangnya investasi dalam pendidikan dan infrastruktur
Penting untuk diingat bahwa peringkat negara-negara berdasarkan tingkat kesengsaraan ekonomi bersifat dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu. Kondisi ekonomi suatu negara dapat membaik atau memburuk dengan cepat tergantung pada berbagai faktor yang saling berkaitan.
Kesimpulannya, menentukan negara "paling sengsara" sangat kompleks dan subjektif. Namun, dengan melihat indikator ekonomi dan sosial, kita dapat mengidentifikasi negara-negara yang mengalami krisis ekonomi parah dan tingkat kesengsaraan tinggi. Perlu upaya bersama dari pemerintah, masyarakat internasional, dan lembaga terkait untuk membantu negara-negara tersebut keluar dari krisis dan meningkatkan kesejahteraan penduduknya.
