8 Instrumen Investasi yang Wajib Anda Pelajari Agar Untung

Berikut ini instrument investasi yang wajib diketahui oleh setiap investor individu.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 26 Nov 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2018, 19:00 WIB
3 Peluang Investasi Dibalik Gonjang-Ganjing Pelemahan Rupiah
Dibalik gonjang-ganjing pelemahan rupiah, terbuka peluang investasi yang menawarkan keuntungan. Berani Coba?

Liputan6.com, Jakarta - Berinvestasi sekarang sudah menjadi keharusan bagi setiap orang dewasa yang telah berpenghasilan. Dengan investasi, mereka akan membeli biaya yang akan terjadi di masa yang akan datang pada hari ini. Sepanjang para investor memulai berinvestasi, dia akan dapat membeli biaya di masa depan dengan harga yang lebih terjangkau.

Agar dapat menikmati keuntungan berinvestasi, Anda perlu mengetahui karakteristik setiap instrument investasi agar dapat mencapai tujuan keuangan.

Misalnya, jika Anda ingin mendapatkan dana dengan jumlah sekian dalam waktu dua atau tiga tahun, maka Anda perlu menyesuaikan dengan instrument investasi yang dapat memberikan keuntungan dalam jangka waktu tersebut.

Cara mengetahuinya, Anda melihat tren keuntungan produk tersebut dan risiko yang diperkirakan akan terjadi di masa mendatang. Jika menguntungkan dan aman-aman saja, tidak ada salahnya Anda mencoba peruntungan.

Hanya saja perlu diingat, setiap investasi ada risikonya. Jangan hanya membayangkan keuntungannya, tetapi lihat juga risikonya.

Risiko paling umum adalah apakah dana Anda akan dijamin atau tidak jika masuk di instrument A? Kebanyakan, setiap produk investasi yang mendatangkan keuntungan tinggi, di sisi lain juga memiliki risiko yang cukup besar.

Berikut ini delapan instrument investasi yang perlu Anda pelajari agar Anda dapat mengatur strategi berinvestasi dari sekarang, sebagaimana mengutip situs HaloMoney.co.id.

1. Emas

Ilustrasi Harga Emas (4)
Ilustrasi Harga Emas

Pertama ada emas yang merupakan pilihan paling mudah sehingga Anda tidak perlu belajar investasi secara mendalam. Emas dan logam mulia ini merupakan jenis investasi klasik yang sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. Harga emas selalu naik setiap tahunnya sehingga sangat cocok dijadikan sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang.

Investasi emas ini terbagi menjadi beberapa jenis, yakni logam mulia, emas batangan, emas perhiasan, dan emas voucher atau emas digital. Risiko instrument investasi emas adalah fluktuasi harga yang dapat terjadi dalam waktu harian di pasar domestik maupun global.

Kekurangan dari investasi emas adalah Anda harus menyimpannya di tempat yang aman karena emas sangat rentan terhadap tindak pencurian. Anda bisa menyimpan emas di bank dengan menyewa Safe Deposite Box (SDB) atau menyimpan emas di rumah dengan meletakkannya dalam brankas. Disinilah Anda harus belajar investasi emas agar tidak menimbulkan sesuatu yang tidak kita inginkan.

Baca juga : Yuk, Menabung Emas di Pegadaian untuk Investasi Masa Depan

2. Deposito

Jenis investasi lainnya yang mudah dilakukan adalah deposito. Deposito sebenarnya adalah jenis tabungan, hanya saja perbedaannya dana tidak bisa Anda ambil sewaktu-waktu karena ada jangka waktu yang telah disepakati sebelumnya antara Anda dan pihak bank. Jangka waktu biasanya berkisar antara 3 bulan, 6 bulan, hingga 12 bulan dengan dana minimal mulai Rp 10 juta.

Ada dua jenis deposito yang bisa Anda pilih, yaitu sertifikat deposito, dan deposito online yang bisa Anda buka melalui internet banking. Ingat ya, dana simpanan di deposito yang dijamin pemerintah, dalam hal ini Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), hanya sebesar Rp 2 miliar setiap rekening dan sepanjang bunga deposito yang dijanjikan tidak melebihi bunga deposito yang ditetapkan oleh LPS.

3. Saham

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Saham menjadi investasi jangka pendek yang berupa bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan. Wujud saham sendiri berupa selembar kertas yang dikeluarkan oleh perusahaan yang menyertakan bahwa pemiliknya memiliki beberapa persen porsi dalam perusahaan tersebut.

Investasi ini bersifat high risk, namun high return. Resikonya sangat tinggi tetapi hasil yang didapat juga tinggi. Ketika akan mengambil instrumen saham, Anda harus belajar investasi ini terlebih dahulu sebelum menanam saham di sebuah perusahaan.

Saat ini, banyak tersedia pembelian dan trading saham secara online yang disediakan oleh perusahaan sekuritas milik pemerintah maupun swasta nasional. Perlu dicatat, dana yang Anda investasikan tidak dijamin oleh pemerintah.

4. Tanah dan properti

Ingin investasi yang nilainya akan terus naik setiap tahunnya? Anda bisa memilih untuk berinvestasi tanah dan properti. Keuntungan yang didapat dari investasi tanah dan properti memang tidak main-main, tetapi Anda membutuhkan modal yang sangat besar karena harga tanah dan properti cukup mahal.

Anda bisa mengatasi hal ini dengan mengajukan pinjaman melalui bank seperti kredit pemilikan rumah. Setiap tahun nilai properti tersebut akan naik di kisaran 10 persen-20 persen.

5. Reksadana

Reksadana
Investasi Reksadana

Selanjutnya ada investasi reksadana yang merupakan wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat permodal yang akan diinvestasikan oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio efek atau surat-surat berharga mulai dari pasar uang, saham, obligasi, dan lain sebagainya.

Minimal investasi dananya sangat beragam tergantung dari ketentuan masing-masing bank. Ada yang mematok angka minimal Rp 50 ribu hingga Rp 500 ribu per unit.

Perlu dicatat, dana yang Anda investasikan di reksadana secara umum tidak dijamin oleh pemerintah. Jaminan ini pula tergantung instrument investasi apa yang dibeli oleh manager investasi.

Jika diinvestasikan ke obligasi Negara, dana Anda akan aman karena reksadana tersebut tidak akan mengalami gagal bayar karena akan dibayar oleh pemerintah.

6. Obligasi

Investasi obligasi adalah investasi dana pinjaman. Surat utang ini ada dua macam: surat utang pemerintah dan surat utang perusahaan swasta/bumn. Jadi nantinya Anda akan membeli surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah.

Ibaratnya, Anda akan memberikan dana pinjaman kepada perusahaan atau pemerintah yang akan diwujudkan ke dalam bentuk surat hutang. Nantinya, perusahaan atau pemerintah akan mengembalikan dana beserta dengan bunga sebagai keuntungan yang Anda dapat.

Biasanya jumlahnya cukup besar dalam angka miliaran rupiah. Namun bagi investasi individu, saat ini tersedia obligasi ritel yang disediakan pemerintah dengan nilai pembelian mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 3 miliar per orang dengan bunga di atas deposito.

Setiap tahun pemerintah mengeluarkan obligasi ritel konvensional maupun syariah untuk menyerap dana masyarakat sekaligus untuk mencari dana utang untuk pembangunan proyek pemerintah.

7. Forex trading

Forex
Forex (investovedia.com)

Mungkin beberapa di antara Anda masih asing dengan investasi forex trading. Forex trading merupakan bentuk investasi yang memiliki konsep perdagangan mata uang asing.

Investasi ini dikenal memiliki resiko paling tinggi jika dibandingkan jenis investasi lainnya. Meski resikonya tinggi, tapi returnnya sudah pasti besar dan bisa Anda dapatkan dalam jangka waktu pendek.

Jika Anda tidak mengenal instrument ini dan belum bisa menjalankan trading, sebaiknya menjauh dari instrument investasi ini karena risikonya sangat besar.

8. Valuta asing

Kita seringkali melihat tentang pembahasan valuta asing di berita-berita keuangan. Valuta asing merupakan mata uang negara yang diakui, dipakai, dan diterima sebagai pembayaran dalam perdagangan internasional. Lalu kenapa bisa dijadikan sebagai investasi?

Dengan membeli mata uang asing, ketika nilai tukarnya sedang naik, maka Anda bisa menjualnya kembali sehingga bisa mendapatkan keuntungan.

Kekurangan dari valuta asing adalah nilai tukarnya yang tidak stabil karena bisa naik dan turun. Di saat nilai tukar dollar AS sedang fluktuatif seperti sekarang, investasi valuta asing cukup menarik karena berpeluang menguntungkan lebih besar daripada saat dollar AS stabil.

Dari delapan jenis investasi yang ada di atas, Anda harus benar-benar memilih mana yang cocok untuk Anda dan juga sesuai dengan kondisi keuangan dan profil risiko Anda.

Tapi ingat, Anda tidak boleh menaruh seluruh dana yang Anda miliki hanya pada satu jenis investasi saja. Untuk menghindari kerugian akibat resiko yang tidak diinginkan, maka letakkan dana pada beberapa jenis investasi yang berbeda-beda.

Paling tidak ambil tiga jenis investasi dengan tingkat resiko yang berbeda seperti emas atau deposito yang resikonya rendah, valuta asing yang resikonya sedang, dan saham yang resikonya cukup tinggi. Oleh karena itu, Anda bisa belajar investasi emas atau yang lainnya agar Anda bisa menjadi investor yang handal.

Jadi tunggu apalagi? Setelah belajar investasi di atas, Anda bisa langsung memulai untuk melakukan investasi dari sekarang. Selamat mencoba dan semoga berhasil ya, Moneysavers!

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya