Kemenhub Targetkan 5 Bandara Selesai Dibangun pada 2019

Pada 2018, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara juga telah melakukan revitalisasi bandara di perbatasan sebanyak 24 bandara.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Des 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 22 Des 2018, 13:00 WIB
Bandara Kertajati
Bandara Kertajati. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyelesaikan pembangunan 3 bandara baru pada 2018. Ketiga bandara tersebut adalah Bandara Kertajati, Bandara Samarinda Baru dan Bandara Tebelian.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti menjelaskan, total bandara yang telah dibangun selama periode 2015-2018 adalah sebanyak 10 bandara dari total target pembangunan bandara sampai akhir 2019 mencapai 15 bandara.

"Untuk 2019, Kemenhub menargetkan bisa menyelesaikan pembangunan 5 bandara yaitu Bandara Siau, Bandara Tambelan, Bandara Muara Teweh, Bandara Buntukunik, dan Bandara Pantar," jelas dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/12/2018). 

Pada 2018, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara juga telah melakukan revitalisasi bandara di perbatasan sebanyak 24 bandara, revitalisasi bandara di daerah rawan bencana sebanyak 59 bandara, revitalisasi bandara di daerah terisolasi sebanyak 48 bandara, dan rehabilitasi runway sebanyak 39 bandara.

Pembangunan dan rehabilitasi terminal di 15 lokasi bandara dan meningkatkan total kapasitas di bandara-bandara tersebut menjadi 36 juta penumpang per tahun.

Dalam rangka mengurangi beban dan ketergantungan terhadap APBN, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub memulai kerja sama alternatif pembiayaan dengan skema sebagai berikut:

1. Melalui Kerja Sama Pemanfaatan (KSP), yaitu Bandara Sentani Jayapura, Bandara Fatmawati Bengkulu, Bandara Radin Inten II Lampung dan Bandara Hanandjoeddin Tanjung Pandan.

2. Melalui Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), yaitu Bandara Bali Utara, Bandara Komodo Labuan Bajo, Bandara Singkawang Baru dan Bandara Juwata Tarakan.

3. Melalui Penyertaan Modal Negara (PMN), yaitu Bandara Banyuwangi, Bandara Wirasaba dan Bandara Jember.

Konektivitas pada daerah yang sulit dijangkau pun menjadi salah satu program yang diamanatkan pada Ditjen Hubud, sehingga diharapkan penumpang dan barang dapat menjangkau seluruh wilayah nusantara.

"Pada tahun 2018, terdapat 22 korwil jaringan rute perintis dengan rute perintis penumpang sebanyak 214 rute, rute kargo sebanyak 39 rute dan rute subsidi kargo sebanyak 2 rute", jelas Polana.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Program Prioritas di 2019

Bandara Kertajati
Bandara Kertajati. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Untuk 2019, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub telah memiliki beberapa program prioritas. Beberapa diantaranya adalah Pelayanan Angkutan Udara Perintis dan Jembatan Udara meliputi Penyelenggaraan Angkutan Udara Perintis Penumpang sebanyak 190 rute.

Selain itu juga program Penyelenggaraan Angkutan BBM Angkutan Udara Perintis Penumpang sebanyak 8606 drum, Penyelenggaraan Angkutan Perintis Kargo sebanyak 39 rute, Penyelenggaraan Angkutan BBM untuk Perintis Kargo sebanyak 2.005 drum dan Penyelenggaraan Subsidi Operasi Angkutan Udara Kargo sebanyak 2 rute.

"Di tahun 2019 kami akan melaksanakan pembangunan dan pengembangan bandara prioritas nasional di 42 lokasi, hal ini kami lakukan untuk membuka daerah yang sulit jangkau dan masyarakat dapat lebih mudah lagi dalam mendapatkan kebutuhannya dengan distribusi melaui bandara baru nantinya", tutup Polana.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya