Liputan6.com, Jakarta Masyarakat kini tak perlu pergi ke galeri untuk menikmati seni lukisan. Lukisan saat ini dipajang di beberapa fasilitas publik dan bisa dinikmati secara gratis. Seperti tampak di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten yang menampilkan karya pelukis kelas dunia, Erica Hestu Wahyuni.
Sebagai anak bangsa, Erica mengaku tergugah untuk memajangkan karyanya di Bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) ini setelah singgah di berbagai bandara di dunia. Seperti etalase, bandara merupakan pintu gerbang bagi suatu negara, sehingga harus dihias secantik mungkin.Â
Ia ingin bandara-bandara di Indonesia lebih artistik seperti di Eropa. Dengan hadirnya lukisan ini diharapkan mampu mempercantik dan meningkatkan kenyamanan bandara.
Advertisement
Baca Juga
"Orang selama ini ke bandara ya sudah gitu saja, tapi di sana banyak yang nunggu lama. Jadi saya ingin bandara bisa menjadi suatu wadah yang lebih luas. Tidak sekedar ruang duduk dan transit, tapi bisa menikmati karya-karya seni secara gratis yang mengedukasi masyarakat," ungkap Erica. Â
Di dunia seni, nama Erica Hestu Wahyuni sudah tidak diragukan lagi. Karya alumni Institut Seni Rupa Indonesia dan Institut Seni Surikov, Rusia, ini sudah menghiasi berbagai pameran lukisan di banyak negara. Tak heran, dia menjadi salah satu seniman paling menjanjikan asal Indonesia. Karyanya kerap kali menjadi rebutan para kolektor asal Eropa dan Amerika.
Erica saat ini menampilkan tiga lukisan karyanya di Terminal 3 Bandara Soetta. Ketiga lukisan tersebut yaitu Ganica the Red Elephant, Valley of The Walfare of The Universe dan Valley of Hope.
Tiga lukisan berukuran 2,55 x 2,55 meter masing-masing mengandung makna yang bisa mengedukasi para penikmatnya.
Salah satu contoh lukisan yang berjudul 'Valley of The Walfare of The Universe'. Dalam lukisan ini disampaikan pesan bahwa kesehatan jiwa dan raga adalah sangat penting bagi kelangsungan membina kesejahteraan alam semesta. Di dalam tubuh yang sehat dan kuat akan menghasilkan pemikiran-pemikiran yang cemerlang dan positif.Â
"Dari seni itu menjadikan segalanya menjadi lebih nyaman dan rileks. Kalau setiap hari itu jadi santapan orang itu. mungkin akan menjadikan orang tersebut lebih damai, lebih menjadi sesuatu sehingga Indonesia semakin lebih baik," ungkap dia.
Bagi Erica, seorang seniman yang sudah menyajikan lukisan dan bisa berdampak ke sosial, itu menjadi satu peningkatan level tersendiri.Â
"Selama ini seni itu hanya dinikmati orang tertentu yang notabene adalah orang sangat mapan, tapi publik punya hak untuk memiliki edukasi dari karya seni itu. Jadi satu hal penting buat saya," pungkasnya.
Â
Â
Kerjasama dengan AP II
Tak hanya tiga lukisan, Erica juga mengaku akan menambah setidaknya tiga lukisan lagi di Terminal 3 Bandara Soetta dengan ukuran yang lebih besar. Rencananya, penambahan lukisan ini akan dilakukan pada 25 Januari 2019.
Ke depan, dia juga berencana meminjamkan piano miliknya untuk dipajang di bandara. Hal ini terinspirasi saat dirinya singgah di Bandara Internasional Schiphol, Belanda. Namun sebelum dipajang, piano tersebut akan dilukis olehnya.
"Waktu saya transit di sana ada piano dan orang di sana kan bisa main musik, memainkan piaono sambil tunggu transit sehingga bandara bisa lebih hidup. Ke depannya, harapan saya Bandara suatu saat bisa jadi ruang galeri," harapnya.
Diceritakan Erica, dengan dipajangnya lukisan tersebut bisa menguntungkan kedua belah pihak, baik dirinya sebagai seniman dan juga PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola bandara.
"Kebanyakan orang salah paham bilang saya jual ke Angkasa Pura II. Tidak bisa itu pemerintah, BUMN, kalau bisa kita bantu tulus ikhlas, asalkan lukisannya dirawat dengan baik," ungkapnya.
VP Corporate Communication PT Angkasa Pura II (Persero) Yado Yarismano menuturkan, kerja sama ini sangat menguntungkan perseroan. Dengan memajang 6 karya Erica, terminal 3 Bandara Soetta akan semakin indah dan para penumpang bisa menikmati lukisan karya seniman kelas dunia.
"Kami memang mencoba memberikan experience dari sisi art and culture bagi para penumpang. Lukisan-lukisan ini juga bisa dijadikan tempat yang Instagramable oleh para penumpang dan para pengunjung bandara," kata Yado.
Advertisement