Mulai Penggenangan, Bendungan Mila Pasok Air ke 1.689 Ha Lahan Irigasi di Dompu

Kehadiran Bendungan Mila akan melengkapi Bendungan Tanju yang merupakan bagian dari Sistem Irigasi Rababaka Komplek.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 18 Jan 2019, 10:15 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2019, 10:15 WIB
Kementerian PUPR terus terus meningkatkan jumlah tampungan air di Indonesia, termasuk di Kawasan Timur Indonesia melalui pembangunan bendungan. Dok Kementerian PUPR
Kementerian PUPR terus terus meningkatkan jumlah tampungan air di Indonesia, termasuk di Kawasan Timur Indonesia melalui pembangunan bendungan. Dok Kementerian PUPR

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan jumlah tampungan air di Indonesia, termasuk di Kawasan Timur Indonesia. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kementerian PUPR membangun lima bendungan yakni Tanju, Mila, Bintang Bano, Beringin Sila dan Meninting.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kunci pembangunan di NTB adalah ketersediaan air. "Dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam," jelasnya, Jumat (18/1/2019).

Sebanyak dua bendungan di Kabupaten Dompu sudah diselesaikan konstruksinya, yakni Bendungan Tanju dan Mila. Bendungan Tanju telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 30 Juli 2018 lalu dan Bendungan Mila pada Kamis (17/1/2019), usai dilakukan impounding atau penggenangan awal oleh Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi yang ditandai dengan penekanan tombol sirene yang diikuti penutupan saluran pengelak bendungan.

Dalam sambutannya, Hari Suprayogi menyampaikan salam dan ucapan terima kasih dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Dompu yang telah mendukung penyelesaian Bendungan Mila.

"Kehadiran Bendungan Mila akan melengkapi Bendungan Tanju yang merupakan bagian dari Sistem Irigasi Rababaka Komplek," ungkap dia.

Bendungan Mila merupakan bendungan multifungsi untuk mendukung kontinuitas suplai air Daerah Irigasi (DI) Rababaka seluas 1.689 hektar di Kecamatan Woja, sehingga Indeks Pertanaman diharapkan meningkat dari 186 persen menjadi 300 persen.

Adapun bendungan dengan tipe urugan zona inti tegak setinggi 36 m ini memiliki kapasitas tampung sebesar 6,73 juta m3 dengan luas genangan 99 hektar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Kementerian PUPR terus terus meningkatkan jumlah tampungan air di Indonesia, termasuk di Kawasan Timur Indonesia melalui pembangunan bendungan. Dok Kementerian PUPR
Kementerian PUPR terus terus meningkatkan jumlah tampungan air di Indonesia, termasuk di Kawasan Timur Indonesia melalui pembangunan bendungan. Dok Kementerian PUPR

Selain itu, Bendungan Mila menjadi sumber air baku sebesar 100 liter per detik untuk Kecamatan Woja dan Dompu, serta mereduksi banjir sebesar 142,57 m3 per detik di Kecamatan Woja. Bendungan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata, perikanan dan konservasi SDA di Kabupaten Dompu.

Untuk menjaga kualitas air bendungan, diperbolehkan untuk perikanan tangkap tidak keramba. Dalam kesempatan itu, juga dilakukan tebar benih ikan di Bendungan Mila.

"Kita sudah banyak pengalaman keramba ikan di bendungan yang mengakibatkan air bendungan tercemar dan ikan-ikan mati, disamping itu menjaga kualitas air sebagai sumber air baku," tegas Hari Suprayogi.

Biaya pembangunannya sebesar Rp 231,66 miliar yang dikerjakan mulai tahun 2015 dalam satu paket yang sama dengan pembangunan Bendungan Tanju dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya-PT Hutama Karya (KSO).

Bupati Kabupaten Dompu Bambang M Yasin menyatakan, kehadiran dua Bendungan Mila dan Tanju akan meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat Dompu yang terkenal dengan produksi jagung dan berasnya.

"Bagi kami, keberadaan Sistem Irigasi Rababaka Kompleks merupakan satu mimpi yang menjadi kenyataan. Karena alaminya Dompu merupakan daerah tandus," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya