Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) berencana memberikan diskon tarif penggunaan listrik saat malam hari. Hal ini untuk meringankan beban masyarakat dan mendorong konsumsi listrik melalui penggunaan mobil listrik.
Direktur Perencanaan Korporat PLN, Syofvi Felienty Roekman mengatakan,‎ saat ini tim PLN sedang menghitung diskon yang pas untuk penggunaan listrik pada malam hari, mulai pukul 22.00 hingga 04.00.
Advertisement
Baca Juga
Namun diskon tarif tersebut diprioritaskan untuk pengguna mobil listrik. "Lagi dihitung oleh tim kami. Per pelanggan ini, harus di check punya mobil listrik," kata Syofvi, di Jakarta, Selasa (29/1/2019).
Pemberian diskon tarif listrik rencananya akan diterapkan secara bertahap diawali dari Pulau Jawa.
Diskon tarif listrik ditargetkan mulai berlaku sebelum Peraturan Presiden tentang mobil listrik terbit. Selain meringankan masyarakat, diskon tarif juga dapat meningkatkan konsumsi listrik.
"Ini supaya investasi saya nggak cukup banyak karena konsumsi listrik naik. Kita diminta dirut hitung, sebelum peraturan presiden mobil listrik sudah bisa keluarkan hal itu," tutur dia.
Adapun untuk mengisi energi mobil listrik membutuhkan tambahan daya 1.000 sampai 2.000 Volt Amper (VA). Untuk diskon penambahan daya, saat ini PLN juga sedang menghitung besaranya.
"Yang dikeluarkan itu aturan diskon kita untuk tarifnya, tarif tambah dayanya. Tambah daya itu sedang dilihat semua, tapi prioritas yang mobil listrik," tandasnya.
Resmi, Pertamina Sediakan Fasilitas Pengisian Bahan Bakar Mobil Listrik
PT Pertamina (Persero) resmi mengoperasikan Green Energy Station (GES), sebagai sarana pengisian daya untuk kendaraan listrik yang akan menjadi kendaraan di masa depan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, GES menjadi upaya Pertamina menjawab tantangan perkembangan industri energi, sekaligus mendukung pemanfaatan energi baru terbarukan yang juga tengah digenjot oleh Kementerian ESDM.
"Kami mengucapkan selamat atas inisitif baru dari Pertamina untuk menerapkan energi baru terbarukan di kegiatan usaha pertamina. Diharapkan ke depan seluruh SPBU Pertamina juga bisa menggunakan solar panel untuk penerangan," kata Jonan saat meluncurkan GES di SPBU COCO Pertamina 31.12.902, Kuningan, Jakarta (10/12/2018).
Baca Juga
Jonan menjelaskan, beralihnya dunia otomotif global dari Internal Combustion Engine (ICE) ke Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Electric Vehicles (EV), diprediksi akan mengakibatkan pengisian baterai kendaran jenis PHEV dan EV akan menjadi pengganti bagi pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) kendaraan yang saat ini merupakan bisnis Pertamina.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, Pertamina siap menghadapi perubahan bisnis dari kendaraan konvensional berbahan bakar minyak kearah kendaran listrik. Pertamina akan menghadirkan fasilitas pengisian listrik, untuk kendaraan listrik dalam rangka mengembangan ekosistem bisnis kendaraan Listrik ke depan.
Dia menjelaskan, GES memiliki 3 konsep. Pertama, Konsep Green yang memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di area SPBU yang dimiliki. Kedua, Konsep Future yang memiliki EV Charging Station. Serta ketiga, Konsep Digital yaitu MyPertamina yang menjadikan pembayaran di SPBU cashless serta adanya self-service.
"Ke depan GES diproyeksikan akan menjadi tempat untuk pengisian baterai EV serta tempat untuk swapping baterai yang didedikasikan untuk sepeda motor listrik kecil," tutur Nicke.
Â
Advertisement