Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 80 triliun. Rencananya, dana ini akan digunakan untuk investasi infrastruktur kelistrikan.
Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan, dengan anggaran belanja Rp 80 triliun, PLN akan menggunakannya untuk membangun pembangkit, transmisi dan gardu induk.
Baca Juga
BACA JUGA
Advertisement
- Penjelasan PLN soal Pencapaian Proyek Kelistrikan 35 Ribu MW
- PLN Tak Paksa Pelanggan Listrik Rumah Tangga Sederhanakan Golongan
- PLN Sederhanakan Golongan Pelanggan, Tarif Listrik Jadi Naik?
"Untuk pembangunan infrastruktur, untuk investasi," kata Sarwono, di Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Menurut Sarwono, sumber pendanaan tersebut berasal dari internal perusahaan, serta dari sumber pendanaan eksternal. Namun dia belum bisa menyebutkan instrumen pendanaan yang akan digunakan.
"Dananya dari sebagian (dari luar perusahaan)n apakah separuhnya dari pinjaman atau global bond atau sukuk," tutur dia.
Sarwono menungkapkan, untuk melakukan sumber pendanaan eksternal, perusahaan menunggu momentum yang baik. "Kalau Harganya bagus, pas kita butuh. Klau ngak butuh ditunda. Contoh kemarin (tahun lalu) rencana Mei jadi september," jelasnya.
Dia menegaskan, anggaran tersebut tidak akan digunakan untuk menutup utang. "Saya mengatakan begini pembangkit porsinya paling besar, kemudian transmisi dan gardu," tandasnya.
PLN akan Diskon 50 Persen Biaya Penambahan Daya Listrik
PT PLN (Persero) berencana memberikan diskon penambahan daya listrik sebesar 50 persen. Insentif tersebut bertujuan meringankan masyarakat yang ingin meningkatkan kapasitas listriknya.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, tambah daya akan dilakukan sepanjang 2019. Dengan begitu masyarakat memiliki banyak kesempatan untuk menambah penggunaan listriknya.
BACA JUGA
- Penjelasan PLN soal Pencapaian Proyek Kelistrikan 35 Ribu MW
- PLN Tak Paksa Pelanggan Listrik Rumah Tangga Sederhanakan Golongan
- PLN Sederhanakan Golongan Pelanggan, Tarif Listrik Jadi Naik?
"Sekarang sepanjang 2019, kalau sebelumnya per momen seperti Ramadhan, 17 Agustusan," kata Sofyan, di Jakarta, Selasa (5/2/2019).
Menurut Sofyan, potongan harga penambahan daya listrik akan paling kecil sebesar 50 persen. Bahkan dia sedang berdiskusi dengan direksi untuk memungkinkan penambahan daya dilakukan secara cuma-cuma.
Hal tersebut merupakan upaya membantu masyarakat yang ingin meningkatkan daya listriknya. "Diskon minimal 50 persen sepanjang tahun minimal," jelas dia.
Dia mengungkapkan, insentif diskon tambah daya akan segera berlaku. Pemberitahuan terlebih dulu akan disampaikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
"Tambah daya nanti begitu selesai, begitu bicara Pak Menteri ESDM. Segera. Kita tinggal izin ke pak Jonan lusa," ujarnya.
Advertisement