PLN Anggarkan Belanja Modal Rp 80 Triliun

Rencananya, dana belanja modal PLN akan digunakan untuk investasi infrastruktur kelistrikan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Feb 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2019, 11:00 WIB
20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Ilustrasi sutet listrik.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 80 triliun. Rencananya, dana ini akan digunakan untuk investasi infrastruktur kelistrikan.

Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan, dengan anggaran belanja Rp 80 triliun, PLN akan menggunakannya untuk membangun pembangkit, transmisi dan gardu induk.

BACA JUGA

"Untuk pembangunan infrastruktur, untuk investasi," kata Sarwono, di Jakarta, Rabu (6/2/2019).

Menurut Sarwono, sumber pendanaan tersebut berasal dari internal perusahaan, serta dari sumber pendanaan eksternal. Namun dia belum bisa menyebutkan instrumen pendanaan yang akan digunakan.

"Dananya dari sebagian (dari luar perusahaan)n apakah separuhnya dari pinjaman atau global bond atau sukuk," tutur dia.

Sarwono menungkapkan, untuk melakukan sumber pendanaan eksternal,‎ perusahaan menunggu momentum yang baik. "Kalau Harganya bagus, pas kita butuh. Klau ngak butuh ditunda. Contoh kemarin (tahun lalu) rencana Mei jadi september," jelasnya.

Dia menegaskan, anggaran tersebut tidak akan digunakan untuk menutup utang.‎ "Saya mengatakan begini pembangkit porsinya paling besar‎, kemudian transmisi dan gardu," tandasnya.

PLN akan Diskon 50 Persen Biaya Penambahan Daya Listrik

PLN Berikan Diskon Biaya Penyambungan Tambah Daya
Dalam Promo Gemerlap Lebaran 2017, PLN memberikan potongan biaya penyambungan tambah daya listrik.

PT PLN (Persero) berencana memberikan diskon penambahan daya listrik sebesar 50 persen.‎ Insentif tersebut bertujuan meringankan masyarakat yang ingin meningkatkan kapasitas listriknya.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, tambah daya akan dilakukan sepanjang 2019. Dengan begitu masyarakat memiliki banyak kesempatan untuk menambah penggunaan listriknya.

BACA JUGA

"Sekarang sepanjang 2019, kalau sebelumnya per momen seperti Ramadhan, 17 Agustusan," kata Sofyan, di Jakarta, Selasa (5/2/2019).

Menurut Sofyan, potongan harga penambahan daya listrik akan paling kecil sebesar 50 persen. Bahkan dia sedang berdiskusi dengan direksi untuk memungkinkan penambahan daya dilakukan secara cuma-cuma.

Hal tersebut merupakan upaya membantu masyarakat yang ingin meningkatkan daya listriknya. ‎"Diskon minimal 50 persen sepanjang tahun minimal," jelas dia.

Dia mengungkapkan, insentif diskon tambah daya akan segera berlaku. Pemberitahuan terlebih dulu akan disampaikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

"Tambah daya nanti begitu selesai, begitu bicara Pak Menteri ESDM. Segera. Kita tinggal izin ke pak Jonan lusa," ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya