PTBA Gandeng Pertamina dan Air Product Bangun Pabrik Hilirisasi Batu Bara

Tiga perusahaan sepakat bekerja sama dalam gasifikasi batu bara untuk mengubah batu bara berkalori rendah.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Feb 2019, 16:30 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2019, 16:30 WIB
ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Pertamina (Persero) dan Air Product mencanangkan pembangunan pabrik hilirisasi batu bara menjadi gasifikasi batu bara dimethyl ether (DME‎) di tambang PTBA Peranap, Riau.

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arviyan Arifin mengatakan, pencanangan yang dilakukan ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan nota kesepahaman kerja sama dan pembentukan perusahaan patungan (Joint Venture Agreement) terkait hilirisasi batu bara antara PTBA, Pertamina dan Air Products.

"Melalui penandantanganan ini, ketiga belah pihak sepakat untuk bekerja sama dalam gasifikasi batu bara, untuk mengubah batu bara berkalori rendah menjadi produk akhir yang memiliki nilai tambah," kata Arviyan, di Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Pada pertengahan Januari 2019, ketiga perusahaan juga telah bersepakat untuk mendirikan perusahaan patungan yang bergerak di bidang bisnis pengolahan batu bara dan produk turunannya.

Kesepakatan dituangkan dalam Pokok-Pokok Perjanjian Pembentukan Perusahaan  Patungan Hilirisasi Mulut Tambang Batubara PT Bukit Asam Tbk Peranap, Riau.

Melalui teknologi gasifikasi, batu bara akan diubah menjadi syngas yang akan akan di proses  menjadi produk akhir.

Selanjutnya

Pertambangan
Ilustrasi Foto Pertambangan (iStockphoto)

 

PT Bukit Asam Tbk akan menyuplai batu bara dari area tambang Peranap ke  perusahaan patungan untuk diolah menjadi produk akhir oleh Pertamina. Sementara itu,  optimasi desain teknologi akan dilakukan Air Products and Chemicals Inc. 

Menteri BUMN, Rini Soemarno mengharapkan, agar realisasi berdirinya hilirisasi batu bara segera terwujud. Menurut dia, Indonesia harus tetap mengembangkan industri hilirisasi batubara bukan hanya dalam mengurangi impor tapi juga dalam rangka mengembangkan ekspor. 

"Hilirisasi juga penting dalam upaya mengurangi polusi dari batu bara dengan memproduksi clean energy berupa syngas yang akan jadi hulu dari  berbagai produk seperti DME bahkan sampai solar dan avtur,” ujar Rini.

Wilayah tambang PT Bukit Asam Tbk di Peranap akan menjadi lokasi gasifikasi batu bara karena memiliki cadangan besar batu bara kalori rendah.

Dengan ada proyek gasifikasi batubara di Mulut Tambang Peranap ini akan dapat menghidupkan dan mengoptimalisasi sumber daya alam batu bara Peranap untuk ketahanan energi nasional dan kesejahteraan masyarakat.

Nantinya, batu bara kalori rendah yang berasal dari tambang PTBA Peranap, Riau akan diolah  menjadi syngas untuk kemudian diproses menjadi DME.

DME inilah yang akan digunakan oleh  Pertamina sebagai substitusi LPG. Adanya DME yang digunakan untuk LPG ini merupakan salah  satu langkah sinergi BUMN dan langkah Pertamina untuk dapat menekan impor LPG. 

Setelah pencanangan, akan dilakukan tahap selanjutnya yakni konstruksi pembangunan pabrik. Rencananya, usaha hilirisasi batubara di mulut tambang batubara Peranap ini memiliki  kapasitas 1,4 juta ton DME per tahun dengan kebutuhan batu bara sebesar 9,2 juta ton per tahun.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya