Tingkatkan Ekspor Baja dan CPO, Indonesia Gandeng Eurasia

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menandatangani komitmen perjanjian dagang atau Memorandum of Cooperation (MoC) dengan Eurasia.

oleh Bawono Yadika diperbarui 14 Feb 2019, 18:54 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2019, 18:54 WIB
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menandatangani komitmen penandatanganan perjanjian dagang atau Memorandum of Cooperation (MoC) dengan negara Eurasia.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menandatangani komitmen penandatanganan perjanjian dagang atau Memorandum of Cooperation (MoC) dengan negara Eurasia.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menandatangani komitmen perjanjian dagang atau Memorandum of Cooperation (MoC) dengan negara Eurasia.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, secara resmi penandatangan MoC dengan Eurasia akan dilakukan pada bisnis forum pada tahun ini.

Kedua belah pihak setuju melakukan MoC terlebih dahulu sebagai langkah peningkatan perdagangan masing-masing negara.

"Jadi Eurasia memang ada prosedur khusus bahwa tidak bisa langsung adjust joint feasibility study. Mereka sepakat standarnya adalah lewat MoC ini. Pada dasarnya adalah bagaimana meningkatkan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Eurasia, maka tidak ada masalah bagi kami jika bentuknya MoC ini," ujarnya di Gedung Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2019).

Selain meningkatkan perdagangan dan investasi, kerja sama dengan Eurasia juga bertujuan meningkatkan ekspor RI seperti produk-produk jadi yaitu baja dan juga komoditas lain selain minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yakni kopi dan karet ke negara tersebut.

"Setidaknya dalam 5 tahun kita berharap bisa meningkatkan dua kali lipat perdagangan Indonesia. Kita juga bakal dorong ekspor furniture dan tekstil serta footwear," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tukar Komoditas

Ilustrasi Pembuatan Baja (iStockphoto)
Ilustrasi Pembuatan Baja (iStockphoto)

Sementara itu, Menteri Integrasi dan Makroekonomi Komisi Ekonomi Eurasia atau Eurasian Economi Comissiob (EEC) Tatyana Valovaya menjelaskan, kerja sama (joint ministerial statement) dengan Indonesia ialah upaya kedua belah pihak untuk bertukar komoditas antar masing-masing negara.

"Kami telah berdiskusi cukup dalam terkait (MoC) ini. Kami berharap MoC ini bisa meningkatkan perekonomian Indonesia sekaligus mengembangkan kerja sama ekonomi kita," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya