Liputan6.com, Jakarta - Sedikitnya 15 ton ikan kerapu senilai USD 117.850 atau setara dengan Rp 1,65 miliar diekspor langsung dari Belitung ke Hong Kong pada Jumat 15 Maret 2019. Ekspor tersebut merupakan ekspor ketiga dalam kurun tiga bulan terakhir sepanjang 2019.
Kegiatan ekspor dilakukan oleh PT Putri Ayu Jaya dengan menggunakan kapal angkut MV. Cheung Kam Wah.
Pelepasan ekspor dihadiri oleh petugas Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Belitung; Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Pangkalpinang; Syahbandar Pelabuhan Tanjung Pandan; petugas Satker Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Tanjung Pandan; Imigrasi Tanjung Pandan; dan Bea Cukai Belitung.
Advertisement
Baca Juga
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto mengatakan, ekspor ikan kerapu per Maret masih berjalan normal.
Menurut dia, aktivitas ekspor dari Belitung menjadi bukti ekspor melalui jalur laut masih berjalan seperti biasa.
"Pada titik-titik sentral produksi kerapu seperti Belitung, Bintan, Bali, dan titik utama lainnya, aktivitas ekspor masih berjalan normal. Artinya kegiatan usaha budidaya kerapu masih berjalan baik di sentra-sentra produksi," tutur Slamet di Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Selanjutnya
Hal senada disampaikan oleh Kepala Bidang Perikanan Budidaya DKP Kabupaten Belitung, Firdaus Zamri. Menurut dia, saat ini kondisi ekspor kerapu Belitung masih normal. Biasanya ekspor dilakukan sebulan sekali, kecuali pada momen Imlek di mana ekspor bisa meningkat hingga 2 kali lipat.
"Ada korelasi momen Imlek dengan frekuensi ekspor kerapu. Biasanya pengiriman kerapu sebulan menjelang imlek frekuensi ekspornya meningkat yakni bisa 2-3 kali per bulan," ungkap Firdaus.
Firdaus juga mengungkapkan, usaha budidaya kerapu di Belitung berjalan baik dan cukup berkembang.Hal ini terbukti dengan adanya beberapa sentra budidaya kerapu di antaranya di Desa Pegantungan, Kecamatan Badau; Desa Tanjung Rusa, Kecamatan Membalong; dan Desa Selat Nasik, Kecamatan Selat Nasik. Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan dukungan dari KKP khususnya bantuan benih kerapu.
"Saat ini, jumlah pembudidaya kerapu di Kabupaten Belitung sebanyak 148 rumah tangga perikanan (RTP) dengan jumlah unit
sebanyak 1.710 yang tersebar di 5 kecamatan di Kabupaten Belitung. Normalnya aktivitas ekspor telah memicu peningkatan animo masyarakat untuk budidaya kerapu," lanjutnya.
Pada periode Januari - Maret 2019 tercatat sebanyak 45 ton ikan kerapu asal Belitung telah diekspor ke Hong kong dengan nilai ekonomi mencapai hingga USD 353.570 atau setara dengan Rp 4,95 miliar.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement