Liputan6.com, Seattle - Orang terkaya di dunia Jeff Bezos menang dalam sengketa foto syur miliknya yang bocor ke tabloid National Enquirer. Pasalnya, tabloid itu segera dijual induknya.
Dilaporkan The Washington Post, American Media selaku induk majalah National Enquirer mengaku jijik dengan metode reportase majalah itu. Masalah lain yang turut jadi pertimbangan adalah perkara finansial.
Advertisement
Baca Juga
The Washington Post (media milik Jeff Bezos) juga membeberkan segala kontroversi National Enquirer, seperti menayangkan mayat Elvis Presley di sampul pada 1977 dan menyuruh reporternya bersembunyi di semak-semak demi menguak perselingkuhan calon presiden John Edwards dari Partai Demokrat.
Penjualan ini terjadi satu bulan setelah sang orang terkaya di dunia melawan balik upaya pemerasan National Enquirer yang memiliki foto syur dirinya, di antaranya Bezos yang memakai boxer hitam, hingga foto organ intim.
"Tentu saja saya tidak ingin foto pribadi saya diterbitkan, tetapi saya juga tak mau berpartisipasi ke praktik pemerasan," ujar Bezos seperti dikutip dari posnya di Medium.
Selain itu, Jeff Bezos menginsyaratkan ingin menjadi contoh melawan praktik pemerasan akibat penyebaran foto syur. "Jika dalam posisi ini saya tak bisa membela diri melawan pemerasan, berapa orang lagi yang bisa?" ucapnya.
Sebelumnya, foto intim Jeff Bezos dikabarkan disebar oleh Michael Sanchez, kakak lelaki Lauren Sanchez yang merupakan selingkuhan Bezos. Sanchez diketahui suka menunjukkan foto intim orang terkaya di dunia itu ke sahabat-sahabatnya.
Masih belum jelas bagaimana foto itu bisa jatuh ke tangan kakaknya. Namun, bulan lalu, terkuak laporan bahwa Michael Sanchez menjual foto-foto itu ke National Enquirer seharga USD 200 ribu atau Rp 2,8 miliar (USD 1 = Rp 14.156).
Arab Saudi Terlibat?
Arab Saudi ikut terseret ke kasus foto intim Jeff Bezos. Pasalnya, The Washington Post memberitakan secara luas mengenai pembunuhan Jamal Khashoggi.Â
Kepala penyelidik pribadi yang disewa oleh CEO Amazon Jeff Bezos menuduh pemerintah Arab Saudi telah menyadap ponsel pribadi milik kliennya.Â
Penyadapan yang diduga dilakukan oleh Saudi telah berhasil mendapatkan informasi dari Bezos, sebagaimana disampaikan oleh penyelidik pribadi, Gavin de Becker, kepada situs web The Daily Beast. Termasuk yang didapat adalah sejumlah foto mesum dan pesan panas antara bos Amazon itu dengan pasangan gelapnya, Lauren Sanchez, seorang mantan pembawa acara televisi.Â
"Penyelidik kami dan beberapa ahli menyimpulkan dengan keyakinan tinggi bahwa Saudi memiliki akses ke telepon Bezos, dan memperoleh informasi pribadi," tulis de Becker. "Sampai hari ini, tidak jelas sampai sejauh mana, jika ada, American Media Inc. (AMI) mengetahui detailnya," dikutip dari The Guardian pada Minggu (31/3/2019).
Perlu diketahui bahwa AMI merupakan perusahaan induk dari National Enquirer, sebuah tabloid yang sempat memperbincangkan kencan gelap Bezos sebagai alasan perceraiannya dengan MacKenzie.
De Becker melanjutkan bahwa Negeri Petrodollar telah lama menargetkan the Washington Post yang dimiliki oleh Bezos, menyusul kematian salah satu kolumnisnya Jamal Khashoggi. Jurnalis itu meninggal di Konsulat Saudi di Turki pada Oktober 2018 lalu.
"Beberapa orang Amerika akan terkejut mengetahui bahwa pemerintah Saudi telah sangat berniat merugikan Jeff Bezos sejak Oktober lalu, ketika (Washington) Post mulai melakukan pemberitaan tanpa henti tentang pembunuhan Khashoggi," tutur de Becker.
Sebagaimana diketahui bahwa meskipun pembunuhan Khashoggi masih menjadi misteri, CIA telah menyimpulkan bahwa kasus itu mungkin diperintahkan oleh putra mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MBS).
Saat ini, laporan hasil investigasi terbaru de Becker telah diserahkan kepada pejabat federal AS. Sedangkan pihak Kedutaan Negeri Minyak di Washington DC belum memberikan komentar terkait hal itu. Meski demikian, pada Februari lalu seorang Menteri Urusan Luar Negeri Saudi mengatakan bahwa negaranya tidak memiliki hubungan dengan berita perselingkuhan yang diwartakan oleh National Enquirer.
Pihak AMI juga belum memberikan tanggapan. Sebelumnya, perusahaan itu mengatakan telah bertindak secara sah dalam liputan berita panas yang dimaksud.
Advertisement