Ada Tol Trans Jawa, Dirut KAI Yakin Penumpang Kereta Masih Membeludak

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI meyakini jumlah penumpang akan terus meningkat setiap tahun.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Apr 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2019, 10:00 WIB
Libur Panjang Akhir Pekan, PT KAI Operasikan 11 KA Tambahan
Calon penumpang kereta api menunggu pemberangkatan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (16/4). PT KAI Daop 1 Jakarta mengoperasikan 11 KA tambahan dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI yakin jumlah penumpang akan terus meningkat setiap tahun. Meskipun Tol Trans Jawa sudah menghubungkan Merak hingga Banyuwangi, hal itu tak mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan kereta api.

Direktur Utama KAI Edi Sukmoro optimistis jumlah pemudik yang akan menggunakan kereta api pada tahun ini akan mencapai 6,4 juta penumpang.

"Jadi meskipun tol itu sudah jadi, tampaknya jumlah penumpang kereta api tidak terganggu. Bahkan, kami merasa bahwa itu bukan bersaing, tapi menolong. Tol jadi ini menolong kami. Supaya masyarakat ingin mudik atau pergi ke daerah itu ada alternatif lain," kata Edi saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (17/4/2019).

Ia berpendapat, peningkatan jumlah penumpang ini terjadi sebagai dampak mahalnya harga tiket pesawat. Kereta api pun jadi pilihan utama untuk bepergian jarak jauh.

Edi menambahkan, KAI semakin meningkatkan pelayanannya. Para penumpang kereta api pun semakin mudah membeli tiket hingga nyaman selama perjalanan.

Dia mencontohkan, salah satu bentuk peningkatan pelayanan adalah dengan menghadirkan coworking space di beberapa stasiun besar, salah satunya di Stasiun Gambir, Jakarta. Ini merupakan inovasi KAI dalam memberikan fasilitas bagi para generasi milenial.

"Jadi, total ada sembilan lokasi. Nanti stasiun terbesar akan kita pasang coworking space dan kala banyak peminatnya atau milenial ini banyak kegiatan juga disiapkan WiFi di stasiun," ucap dia. 

PT KAI Berencana Bangun Kereta Tanpa Kabel di Kota Tangerang

Libur Panjang Akhir Pekan, PT KAI Operasikan 11 KA Tambahan
Sejumlah penumpang berada dalam kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (16/4). PT KAI Daop 1 Jakarta mengoperasikan 11 KA tambahan guna mengantisipasi melonjaknya penumpang pada libur panjang akhir pekan ini. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

PT KAI berwacana mewujudkan transportasi berupa Autonomous Rail Rapid Transit (ART) atau kereta tanpa kabel dan rel di Kota Tangerang.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pihaknya mendapatkan tawaran penerapan ART tersebut dari PT KAI. Nilai investasi sistem transportasi yang telah dikembangkan di China dan digunakan pada kereta tanpa kabel listrik ini diprediksi mencapai Rp 400 miliar.

"Kemarin kita kedatangan kereta api (PT KAI), dia ingin mencoba tawarkan solusi yang namanya ART. Dia akan investasi kurang lebih Rp400 miliar," ujar Arief di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (11/4/2019).

Kata Arief, PT KAI telah melakukan survei di Kota Tangerang dan akan mempersiapkan trase jalan raya. Lokasi yang disurvei yakni di bantaran Kali Cisadane.

"Dia minta disiapkan trase dan sebagainya, ya mudah-mudahan ini juga bisa mengimplementasi," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya