Liputan6.com, Jakarta - Lembaga pemeringkat internasional S&P Global Ratings menaikkan peringkat utang Indonesia dalam jangka panjang jadi BBB pada Jumat (31/5/2019) dari sebelumnya BBB-.
Berdasarkan data RTI, rupiah bergerak menguat ke kisaran 14.263 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah menguat ke posisi 14.261 per dolar AS.
Pada pembukaan perdagangan Jumat pekan ini, rupiah menguat 30 poin ke posisi 14.380 per dolar AS dari penutupan sebelumnya 14.410 per dolar AS. Pergerakan rupiah berada di kisaran 14.255-14.415 per dolar sepanjang Jumat pekan ini.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip laman Bank Indonesia (BI), Jumat pekan ini, kurs tengah BI, rupiah menguat 32 poin atau 0,22 persen ke posisi 14.385 per dolar AS dari penutupan 29 Mei 2019 di posisi 14.417 per dolar AS.
Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah menguat didorong kenaikan peringkat utang Indonesia menjadi BBB dari lembaga pemeringkat internasional S&P Global Ratings.
"Peringkat utang naik dari BBB- menjadi BBB yang mengindikasikan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat didukung oleh deregulasi kebijakan-kebijakan ekonomi yang dapat berlanjut pada pemerintahan selanjutnya," ujar Josua saat dihubungi Liputan6.com.
Ia mengatakan, kenaikan peringkat utang itu juga ditopang oleh rasio utang yang rendah serta kinerja fiskal yang membaik dengan defisit fiskal tetap terkendali dan defisit keseimbangan eksternal yang turut membaik.
Kenaikan peringkat utang ini akan mendorong peningkatan investasi baik investasi portofolio di pasar modal dan investasi di sektor riil yang akan mendorong kesinambungan perekonomian.
"Kenaikan peringkat utang juga akan dorong foreign inflow di SBN yang akan mendorong turun cost of borrowing pada perekonomian," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pergerakan Rupiah Sebelum Pengumuman S&P
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) cenderung menguat jelang libur panjang Lebaran 2019.
Mengutip laman Bank Indonesia (BI), Jumat (31/5/2019), rupiah menguat 32 poin atau 0,22 persen ke posisi 14.385 per dolar AS dari penutupan 29 Mei 2019 di posisi 14.417 per dolar AS.
Demikian juga data Bloomberg. Rupiah menguat sekitar 30 poin ke posisi 14.380 pada awal pembukaan perdagangan dari penutupan 14.410 per dolar AS. Pada Jumat siang, rupiah masih menguat ke posisi 14.378 per dolar AS. Sepanjang Jumat pekan ini, rupiah bergerak di kisaran 14.376-14.415 per dolar AS.
Ekonom PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih menuturkan, penguatan rupiah seiring melambatnya ekonomi Amerika Serikat (AS) pada kuartal I 2019 tercatat 3,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu 4,2 persen.
“Kemungkinan ekonomi AS akan melambat pada triwulan berikutnya seiring dengan meningkatnya tensi perang dagang antara AS dengan China dimulai sejak awal April lalu,” tutur Lana, seperti dikutip dari laman Antara, Jumat pekan ini.
Dari sentimen internal, fenomena mudik diprediksi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi perkirakan, jumlah pemiduk secara nasional tercatat 23 juta orang dibandingkan 2017 sebesar 20 juta dan 2018 sebesar 21,6 juta.
“Ritual mudik ini menjadi momentum terbaik pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Lana.
Lana prediksi, rupiah akan menguat di kisaran 14.390 per dolar AS hingga 14.410 per dolar AS.
Advertisement