Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Selasa ini. Rupiah pada hari ini diprediksi akan melemah pada kisaran 14.380 per dolar AS hingga 14.400 per dolar AS.
Mengutip Bloomberg, Selasa (28/5/2019), Rupiah dibuka di angka 14.360 per dolar AS, Menjelang siang, rupiah melemah ke level 14.380 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.351 per dolar AS hingga 14.382 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun rupiah masih menguat 0,07 persen.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dibuka dipatok di angka 14.380 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.360 per dolar AS.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, dari eksternal, keuntungan perusahaan manufaktur besar di China turun seiring belum tercapainya kesepakatan perang dagang dengan Amerika Serikat.
"Pendapatan sektor manufaktur China ini sebenarnya sudah turun sejak November 2018 lalu. Kemungkinan keuntungan ini akan semakin menurun akibat perang dagang yang kembali datang," ujar Lana dikutip dari Antara.
Perang dagang antara China dan Amerika Serikat memang patut dikhawatirkan, karena akan berpengaruh pada perekonomian secara global, terutama negara-negara yang berhubungan langsung dengan kedua negara tersebut, termasuk Indonesia.
Lana memprediksi rupiah pada hari ini akan melemah pada kisaran 14.380 per dolar AS hingga 14.400 per dolar AS.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kata BI
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan nilai tukar rupiah masih berpotensi menguat. BI akan terus melakukan rangkaian kebijakan untuk memastikan stabilitas nilai tukar rupiah. Dengan demikian, nilai tukar rupiah akan sesuai dengan nilai fundamentalnya.
"Hari ini BI tekankan bahwa BI akan terus ada di pasar lakukan stabilitas rupiah sesuai dengan fundamentalnya. Kami yakin rupiah akan tetap stabil," jelasnya.
"Kami memperkirakan bahwa rupiah akan tetap bergerak stabil dan sejalan dengan perkembangan ekonomi ke depan ada kecenderungan yang terus akan stabil dan bahkan cenderung menguat," dia menandaskan.
Advertisement