Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan merombak susunan Kabinet Kerja. Resuffle di kepemimpinan Jokowi ini dikabarkan akan terjadi usai lebaran Idul Fitri tahun 2019.
Ketua Umum Kamar Dagang dan lndustri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani enggan mengomentari hal tersebut. Sebab rombak-merombak kabinet adalah hak mutlak Presiden Jokowi.
Meskipun demikian, Rosan meyakini bahwa Jokowi mampu memilih dan menempat orang sesuai pada pos-pos di kabinet sesuai dengan kapasitasnya.
Advertisement
Baca Juga
"Ya kita yakin lah pilihan presiden pasti yang terbaik lah untuk 5 tahun ke depannya membuat ekonomi kita menjadi lebih solid," kata dia saat ditemui, di kediamannya, Jakarta, Kamis (6/6/2019).
Terkait menteri di bidang ekonomi, lanjut Rosan, Presiden Jokowi tentu akan menempatkan pribadi-pribadi cakap dan mumpuni untuk mengurus perekonomian negara. Dengan demikian, ekonomi Indonesia diharapkan dapat lebih moncer lagi.
"Ya beliau (Presiden Jokowi) sangat memahami sekali bagaimana penguatan bidang perekonomian ke depan dengan tentunya memilih susunan kabinet yang sangat baik," tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Istana Sebut Reshuffle Kabinet Bisa Terjadi Setelah Lebaran
Sebelumnya, Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi Sapto Pribowo menyatakan, Jokowi selaku presiden selalu mengevaluasi kinerja menteri, sehingga adanya reshuffle kabinet dalam waktu dekat mungkin saja terjadi.
"Kalau sampai lebaran saya kira tidak ada. Saya tidak tahu setelah lebaran, kemungkinan itu bisa saja. Di awal saya sampaikan bahwa Pak Presiden melihat atau me-review ke belakang untuk reshuffle selalu didahului evaluasi Pak Presiden dengan menterinya, dan tidak dilakukan dalam satu termin waktu tertentu," tutur Johan, Jakarta, Rabu (8/5/2019).
BACA JUGA
Menurutnya, reshuffle ini bisa dilakukan karena adanya pertimbangan kinerja dan hal lainnya oleh Jokowi. Ia menegaskan bahwa Jokowi selalu memeriksa kembali hal apa saja yang telah dikerjakan oleh menterinya.
Johan menyatakan, Jokowi juga tidak melihat kapan periode pertama seorang menteri berakir. Sehingga, reshuffle ini bisa dilakukan setiap saat.
“Evaluasi itu dilakukan setiap saat, dan Pak Presiden Jokowi selalu cross check kinerja pembantunya kepada semua pihak. Dalam kunjungan kerja, beliau juga bertanya kepada rakyat soal kinerja menteri,” jelas Johan.
“Ketika Pak Presiden melihat kinerja menterinya tidak perform, bisa diganti sewaktu-waktu, dan (juga kalau) menterinya tersangkut hukum,” ia melanjutkan.
Advertisement