Harga Emas Kembali Cetak Rekor Setelah Perang Dagang AS-China Memanas

Ketegangan perang dagang Amerika Serikat dan China yang meningkat dan dolar AS melemah mendorong kenaikan harga emas dunia.

oleh Agustina Melani Diperbarui 11 Apr 2025, 07:30 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2025, 07:30 WIB
Harga Emas Kembali Cetak Rekor Setelah Perang Dagang AS-China Memanas
Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas melonjak hampir 3% ke level tertinggi sepanjang masa pada Kamis, 10 April 2025. Harga emas melambung seiring penurunan dolar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya perang dagang antara AS dan China sehingga memicu investor beralih ke logam mulia yang merupakan aset safe haven.

Mengutip CNBC, Jumat (11/4/2025), harga emas spot naik 2,5% menjadi USD 3.158,28 per ounce, setelah mencapat rekor tertinggi USD 3.171,49 pada awal sesi perdagangan. Harga emas berjangka naik 3,3 persen menjadi USD 3.179,4.

Pada Rabu, Presiden AS Donald Trump menuturkan, pihaknya akan menurunkan bea masuk besar untuk sementara waktu kepada puluhan negara. Akan tetapi, pihaknya tetap menaikkan tarif kepada China menjadi 125% dari 104%.

“Emas mendapatkan kembali daya tariknya sebagai aset safe haven dan kembali ke jalur untuk mencapai level tertinggi sepanjang masa,” ujar Analis Senior Tradu.com, Nikos Tzabouras seperti dikutip dari CNBC.

Ia mengatakan, prospek kesepakatan dengan mitra dagang menimbulkan risiko signifikan terhadap potensi kenaikan emas karena hal itu dapat memperbarui tekanan pada logam itu.

“Selain itu, hambatan mungkin muncul dari taruhan pemangkasan suku bunga the Federal Reserve (the Fed)  yang dapat perkuat dolar AS,” kata dia.

Sementara itu, indeks dolar AS merosot lebih dari 1% terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Data pada Kamis menunjukkan harga konsumen AS turun secara tak terduga pada Maret, tetapi risiko inflasi cenderung naik setelah Trump menggandakan tarif China.

 

 

Faktor yang Mendukung Harga Emas

Ilustrasi harga emas hari ini
Ilustrasi harga emas hari ini (dok: Foto AI)... Selengkapnya

Menyusul data tersebut, pelaku pasar bertaruh Federal Reserve AS akan melanjutkan pemangkasan suku bunga pada Juni dan mungkin mengurangi suku bunga kebijakannya sebesar satu poin persentase penuh pada akhir tahun.

“Kami melihat bank sentral membeli (emas), jadi selama kami melihat arus masuk ke ETF dan lebih banyak risiko kebijakan moneter, ada banyak pendorong utama yang akan terus mendukung emas,” kata Chief Operating Officer Allegiance Gold, Alex Ebkarian.

Harga perak spot turun 0,6% menjadi USD 30,84 per ounce, platinum susut 0,7% menjadi USD 931,78 dan paladium terpangkas 1,6% menjadi USD 916.

Harga Emas Melonjak Lebih dari 2% Akibat Ketegangan Dagang AS-China

Ilustrasi Harga Emas Hari Ini di Dunia. Foto: DAVID GRAY | AFP
Ilustrasi Harga Emas Hari Ini di Dunia. Foto: DAVID GRAY | AFP... Selengkapnya

Sebelumnya, harga emas naik lebih dari 2% pada Rabu (9/4) dan mencatatkan performa harian terbaiknya sejak Oktober 2023. Kenaikan harga emas ini didorong oleh lonjakan permintaan aset safe haven di tengah meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China, setelah Presiden AS Donald Trump kembali menaikkan tarif impor untuk China.

Dikutip dari CNBC, Kamis (10/4/2025), harga emas spot tercatat naik 2,6% menjadi USD 3.059,76 per ons pada pukul 14:23 waktu setempat (ET), setelah sempat menyentuh hampir USD 3.100 di sesi perdagangan sebelumnya. Penguatan terjadi usai pengumuman Trump yang menangguhkan tarif baru untuk sebagian besar negara, kecuali China.

Sementara itu, kontrak berjangka emas AS naik 3% dan ditutup di USD 3.079,40.

"Emas terus menjadi lindung nilai terhadap ketidakstabilan. Ketika tarif impor menjadi isu besar dan ekspektasi inflasi meningkat, investor mencari aset aman seperti emas," ujar Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.

Penundaan Tarif Impor

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Trump menyatakan telah menyetujui jeda 90 hari untuk tarif impor baru terhadap banyak negara, namun secara bersamaan meningkatkan tarif terhadap impor dari China hingga 125%, berlaku segera.

Kekhawatiran bahwa tarif tersebut akan memicu inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi mendorong investor meninggalkan saham dan komoditas industri, dan beralih ke emas.

Perjalanan Harga Emas

Sepanjang tahun 2025, harga emas telah naik lebih dari USD 400 dan mencapai rekor tertinggi di USD 3.167,57 pada 3 April, didorong oleh tingginya permintaan safe haven dan pembelian dari bank sentral.

Risalah pertemuan The Fed bulan lalu mengungkapkan kekhawatiran hampir seluruh pejabat terhadap risiko inflasi tinggi di tengah perlambatan ekonomi. Beberapa pejabat memperingatkan akan adanya "kompromi sulit" di masa mendatang.

Emas, yang tidak memberikan imbal hasil (zero-yield), biasanya unggul di lingkungan suku bunga rendah.

Pelaku pasar kini menantikan data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang akan dirilis Kamis ini untuk mendapatkan arah kebijakan lebih lanjut.

Di pasar logam lainnya, harga perak naik 3,1% menjadi USD 30,8 per ons, platinum turun 1,2% ke USD 931,87, dan palladium naik 1,9% menjadi USD 923,75.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya