Survei BI: Optimisme Konsumen Tetap Baik pada Mei 2019

Survei konsumen Bank Indonesia (BI) mengindikasikan optimisme konsumen tetap baik pada Mei 2019.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Jun 2019, 12:45 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2019, 12:45 WIB
BI Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,4 Persen di 2019
Pemandangan gedung bertingkat di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis (14/3). Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 akan berada di kisaran 5-5,4 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Survei konsumen Bank Indonesia (BI) mengindikasikan optimisme konsumen tetap baik pada Mei 2019.

Hal itu tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2019 sebesar 128,2, sedikit meningkat dibandingkan dengan IKK bulan sebelumnya sebesar 128,1.

Optimisme konsumen yang tetap baik didorong oleh kenaikan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE), terutama persepsi terhadap ketersediaan lapangan kerja dan pembelian barang tahan lama.

Di samping itu, harapan konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan tetap cukup kuat meskipun lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan ekspektasi terhadap penghasilan dan kegiatan usaha pada enam bulan ke depan.

Berdasarkan kategori responden, sedikit meningkatnya IKK pada Mei 2019 terjadi pada responden dengan pengeluaran Rp 2-3 juta per bulan. Demikian mengutip laman BI, Rabu (12/6/2019).

Di sisi usia, peningkatan IKK terjadi pada responden berusia 20-30 tahun dan 41-50 tahun. Secara spasial IKK meningkat di 10 kota pelaksana survei, tertinggi di Pontianak, diikuti Bandar Lampung.

Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini pada Mei 2019 menguat dari bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) pada Mei 2019 sebesar 113,5 meningkat 2,1 poin dari bulan sebelumnya.

Meningkatnya IKE didorong kenaikan seluruh komponen indeks penyusunnya, terutama indeks ketersediaan lapangan kerja sebesar 33 poin menjadi 98,7. Secara spasial, meningkatnya IKE terjadi di 14 kota dengan kenaikan tertinggi di Pontianak (20.1 poin) diikuti Denpasar (14,9 poin).

Pada Mei 2019, indeks penghasilan saat ini meningkat 1,4 poin dari bulan sebelumnya menjadi 124,9. Meningkatnya persepsi terhadap penghasilan saat ini ditengarai terjadi seiring dengan penerimaan tunjangan hari raya (THR) dan meningkatnya kegiatan pendapatan usaha.

Kenaikan indeks penghasilan konsumen itu terjadi pada hampir seluruh kategori pengeluaran responden, terutama pada konsumen dengan pengeluaran di atas Rp 5 juta. Dari usia, kenaikan indeks terjadi pada responden berusia 21-40 tahun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Persepsi Meningkat terhadap Penghasilan Responden

Prediksi BI Soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Depan
Pekerja tengah mengerjakan proyek pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (15/12). Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 mendatang tidak jauh berbeda dari tahun ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Meningkatnya persepsi terhadap penghasilan responden pada Mei 2019 diikuti dengan meningkatnya keyakinan untuk membeli durable goods, terutama peralatan elektronik dan komunikasi, serta perabot rumah tangga.

Hal ini terindikasi dari kenaikan indeks pembelian durable goods sebesar 1,6 poin menjadi 115,2 pada Mei 2019. Indeks pembelian durable goods meningkat pada sebagian besar kategori pengeluaran responden, terutama pada responden dengan pengeluaran Rp 2,1-Rp 3 juta per bulan. Sedangkan berdasarkan usia, kenaikan indeks terjadi pada responden berusia 20-50 tahun.

Persepsi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja pada Mei 2019 juga meningkat, terindikasi dari kenaikan indeks ketersediaan lapangan kerja sebesar 3,3 poin menjadi 98,7. Kenaikan indeks pada Mei 2019 terjadi pada responden dengan pendidikan SLTA dan akademi. Sementara dari usia, kenaikan indeks terjadi pada responden berusia 20-60 tahun.

Hasil Survei untuk 6 Bulan ke Depan

BI Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,4 Persen di 2019
Pemandangan gedung bertingkat di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis (14/3). Kondisi ekonomi Indonesia dinilai relatif baik dari negara-negara besar lain di Asean. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hasil survei juga mengindikasikan tekanan harga dalam enam bulan mendatang yaitu pada November 2019 diperkirakan meningkat.

Hal ini tercermin dari indeks ekspektasi konsumen (IEK) sebesar 142,9 lebih rendah dari 144,8 pada April 2019.

Melemahnya ekspektasi konsumen disebabkan oleh menurunnya seluruh komponen indeks pembentuknya, terutama ekspektasi terhadap penghasilan pada enam bulan mendatang. Secara spasial, penurunan IEK terjadi di 10 kota terdalam di Padang dan Banjarmasin.

Responden memperkirakan kenaikan penghasilan pada enam bulan yang akan datang lebih terbatas. Ini terindikasi dari indeks ekspektasi penghasilan yang menurun 2,4 poin menjadi 150,4 pada Mei 2019.

Ekspektasi terhadap penghasilan menurun pada hampir seluruh kategori pengeluaran terutama pada responden dengan pengeluaran Rp 3,1-Rp 4 juta per bulan. Dari sisi usia, ekspektasi penghasilan menurun pada seluruh kategori usia terutama responden berusia 51-60 tahun.

Konsumen memperkirakan tekanan harga dalam enam bulan mendatang juga meningkat disebabkan oleh perkiraan konsumen terhadap mulai meningkatnya permintaan barang dan jasa menjelang Natal yang berpengaruh terhadap kenaikan harga.

Hal ini tercermin dari indeks ekspektasi harga (IEH) dalam enam bulan mendatang sebesar 158,9 meningkat dari 155,8 pada bulan sebelumnya. Secara spasial, tekanan kenaikan harga pada enam bulan akan datang diperkirakan meningkat di 12 kota tertinggi di Pontianak dan Semarang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya