Amazon Jadi Merek Paling Berharga di Dunia

Amazon geser Google dan Apple sebagai merek paling berharga di dunia.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Jun 2019, 19:15 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2019, 19:15 WIB
Jeff Bezos
Jeff Bezos (AP Photo/Ted S. Warren, File)

Liputan6.com, New York - Amazon menjadi perusahaan paling bernilai atau berharga di dunia. Perusahaan raksasa e-commerce ini mencatatkan nilai merek mencapai USD 315,5 miliar atau sekitar Rp 4.491 triliun (asumsi kurs Rp 14.235 per dolar AS).

Amazon mampu melewati Apple dan Google. Selama 12 tahun, Apple dan Google menduduki posisi teratas untuk merek paling berharga di dunia. Hal itu berdasarkan laporan terkait merek global paling berharga dari konsultan Kantar dan WPP.

Nilai merek Amazon mampu tumbuh karena akuisisi, layanan pelanggan dan mempertahankan beragam produk dan layanan.

"Pertumbuhan nilai merek fenomenal Amazon hampir USD 108 miliar pada tahun lalu menunjukkan bagaimana mereka sekarang berlabuh pada kategori dan wilayah individu," ujar Kantar’s Global Head of Brandz, Doreen Wang, seperti dikutip dari laman Fox Business, Rabu (12/6/2019).

Wang menambahkan, perkembangan teknologi mendorong merek Amazon, Google dan Alibaba menawarkan berbagai layanan untuk berbagai konsumen.

"Menggunakan pengalaman dan keahliaan konsumen mereka, merek-merek ini juga beralih ke sektor layanan bisnis, menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan merek," tutur dia.

Sebelumnya, Apple dan Google memegang posisi dua teratas untuk merek paling berharga pada tahun lalu. Sedangkan Amazon berada di posisi ketiga.

Pada 2019, Apple berada di posisi kedua dengan nilai merek USD 309,5 miliar dan Google turun dari pertama ke posisi tiga dengan nilai merek USD 309 miliar.

Berdasarkan rilis, perusahaan teknologi berada di puncak daftar Top 100 BrandZ sejak dimulai pada 2006. Pada 2019, lima perusahaan teknologi adalah di antara 10 merek teratas dengan Microsoft di tempat keempat dengan nilai USD 251,2 miliar, Facebook berada di keenam dengan nilai USD 158,9 miliar dan Tencent di posisi delapan dengan nilai USD 130,8 miliar.

Perusahaan lain dalam daftar yaitu Visa di tempat kelima dengan nilai USD 177,9 miliar, Alibaba di posisi tujuh dengan nilai USD 131,2 miliar. Kemudian McDonald’s dengan posisi sembilan, dan catatkan nilai USD 130,3 miliar, dan perusahaan penyedia telekomunikasi AT&T di posisi 10 dengan nilai USD 108,3 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Instagram

Ilustrasi Instagram
Ilustrasi Instagram. (via: istimewa)

Menurut Kantar, Instagram juga merupakan merek berharga paling cepat naik . Pada 2019, nilai merek Instragram catatkan pertumbuhan 95 persen ke posisi 44. Nilai merek Instagram mencapai USD 28,2 miliar.

Selanjutnya merek lainnya bersinar yaitu perusahaan pakaian atletik Lululeom, Netflix, Salesforce dan Uber.

Namun, laporan itu menemukan kalau perang dagang antara China dan Amerika Serikat mempengaruhi pertumbuhan dengan perlambatan tujuh persen.

"Kepercayaan konsumen terpukul ketika tarif perdagangan berdampak pada beberapa kategori merek yaitu mobil, logistik dan bank," tulis laporan Kantar.

Warren Buffett Miliki Saham Amazon

Jeff Bezos and Amazon
Amazon (Foto: Istimewa)

Sebelumnya, miliarder Warren Buffett mengungkapkan nilai kepemilikan sahamnya di Amazon lebih dari USD 900 juta atau sekitar Rp 13,02 triliun (asumsi kurs Rp 14.466 per dolar Amerika Serikat).

CEO Berkshire Hathaway ini telah lama memuji Amazon dan Jeff Bezos yang merupakan CEO Amazon. Bahkan kekayaan Bezos mampu melewati Buffett pada dua tahun lalu dalam perjalanannya untuk klaim sebagai orang terkaya di dunia.

Buffett mengagumi keterampilan bisnis Bezos, dan kesuksesannya menciptakan tenaga untuk ritel online dan bisnis cloud computingnya.

Ia bergabung dengan Amazon dan JPMorgan Chase untuk mengarap penawaran asuransi untuk karyawan tiga perusahaan yang diyakini banyak orang dapat membentuk kembali industri asuransi kesehatan. Buffett pernah bercanda kalau dia akan mendapatkan infus dari Bezos jika bisa.

Miliarder yang juga investor ini mengeluhkan Berskhire yang lamban membeli saham teknologi, belum mendapatkan untung dari keberhasilannya.

"Kami melewatkannya sepenuhnya, kebetulan," ujar dia kepada investor saat pertemuan Berkshire, seperti dikutip dari laman CNN, Sabtu, 18 Mei 2019.

Ia merinci banyak keberhasilan Bezos. Namun, Berkshire tidak pernah memiliki saham Amazon.

Dalam sebuah wawancara awal bulan ini, Warren Buffett menyebutkan kalau salah satu manajer investasi Berkshire Hathaway telah mengambil alih saham di Amazon, meski tidak mengungkapkan jumlahnya.

Pada keterbukaan informasi Rabu, Berkshire menyatakan memiliki 483.300 saham dengan nilai USD 904 juta.

Adapun kepemilikan saham Berkshire yang mencatatkan performa terbaik di sektor teknologi yaitu saham Apple yang memiliki 250 juta saham. Saham Apple naik 21 persen sepanjang 2019.

Buffett juga terlambat beli saham Apple. Ia pertama kali investasi pada 2016. Meski terlambat masuk beli saham Apple, saham Apple sudah naik 75 persen sejak pertama kali. Ini menunjukkan lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya