Tol Listrik 275 kV Sumatera Rampung Bikin Suplai Setrum Kian Terjamin

Manfaat dari Tol Listrik Sumatera ini adalah untuk mengevakuasi daya listrik murah yang dihasilkan oleh pembangkit mulut tambang

oleh Nurmayanti diperbarui 01 Jul 2019, 14:19 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2019, 14:19 WIB
20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Ilustrasi sutet listrik.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN menuntaskan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang dikenal dengan Tol Listrik Sumatera. Proyek ini berupa Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kiloVolt (kV), yang menjadi back bone penyaluran energi listrik dari Sistem Sumatera Bagian Selatan menuju Sumatera Bagian Utara atau sebaliknya.

"Dengan adanya tol listrik sumatera 275 kV maka kehandalan listrik Sumatera akan semakin meningkat dan bisa menurunkan biaya pokok produksi listrik di Sumatera.Tol Listrik 275 kV ini mampu mengevakuasi daya hingga 2.000 MW dari Sumsel yang kaya akan PLTU Mulut Tambang hingga ke Sumatera Utara" ujar Direktur Bisnis Regional Sumatera, Wiluyo Kusdwiharto dalam keterangannya, Senin (1/7/2019).

Tol listrik dinyatakan layak beroperasi setelah sebelumnya pada hari Sabtu, 29 Juni 2019 berhasil mendapatkan Rekomendasi Layak Bertegangan (RLB) pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV.

Tol Listrik Sumatera ini membentang disepanjang jalur Lahat - Lubuk Linggau - Bangko - Muara Bungo - Kiliranjao - Paya Kumbuh - Padang Sidempuan - Sarula - Simangkok – Galang dengan panjang 2.866 kms.

"Dengan terbitnya rekomendasi layak bertegangan ini menjadi tonggak sejarah baru Sistem Kelistrikan di Indonesia mengingat ini pertama kali SUTET 275 kV beroperasi dari Sumsel hingga ke Sumut yg nantinya juga akan berlanjut ke Aceh dan Lampung," jelas dia.

Dia menuturkan jika manfaat dari Tol Listrik Sumatera ini adalah untuk mengevakuasi daya listrik murah yang dihasilkan oleh pembangkit mulut tambang di Sumatera Selatan menuju ke utara Sumatera yg nantinya akan menurunkan biaya pokok produksi (BPP) listrik di Sumatera juga meningkat kan kehandalan karena sudah ter interkoneksi nya listrik dari Selatan hingga Utara Sumatera.

"Dengan adanya tol listrik ini biaya pokok penyediaan (BPP) akan lebih murah dan listrik Sumatera akan semakin handal, karena coveragenya mencakup seluruh pulau, sehingga kekhawatiran kekurangan pasokan listrik bisa teratasi," imbuh Wiluyo.

Dengan listrik yang handal diharapkan dapat menarik investor sehingga bisa mendorong tumbuhnya industri menengah dan besar di setiap provinsi. PLN dikatakan selalu siap melayani kawasan-kawasan industri yang membutuhkan daya listrik yang besar sesuai lokasi yang ditetapkan Pemda setempat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pengembangan

20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Pasukan Elit PLN saat beraksi di Menara Sutet Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Ke depan, SUTET 275 kV akan terus dikembangkan ke arah utara sampai Aceh yang saat ini sudah selesai konstruksi Galang – Pangkalan Susu. Namun masih dipersiapkan untuk bisa mendapatkan rekomendasi layak bertegangan.

Sementara untuk jalur Pangkalan Susu – Arun –Sigli – Aceh baru dalam tahap konstruksi. Sedangkan untuk arah selatan sampai Lampung sedang dibangun SUTET 275 kV yang akan melewati Lahat –Muara Enim – Gumawang – Lampung.

Rampungnya pengerjaan tol listrik tidak terlepas dari bantuan seluruh stake holder terutama masyarakat dan Pimpinan daerah di Sumatera.

"Kami ucapkan terimakasih atas bantuan dari Gubernur, Kapolda, Kajati dan segenap jajarannya serta masyarakat di sepanjang jalur tol listrik tersebut sejak perijinan, pembebasan lahan dan ROW hingga selesainya konstruksi tol listrik Sumatera tersrbut" tutup Wiluyo.

 

Puluhan Desa Belum Teraliri Listrik di Kawasan Lumbung Energi Sumsel

Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) selalu dielukan sebagai kawasan lumbung energi di Indonesia. Tapi pada kenyataanya, ada banyak desa-desa di Sumsel belum tersentuh fasilitas listrik.

Dari data PT PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (WS2JB), ada 62 desa di tujuh kabupaten di Sumsel yang belum teraliri listrik.

Yaitu 5 desa di Kabupaten Banyuasi, 1 desa di Kabupaten Lahat, 4 desa di Kabupate Musi Banyuasin (Muba), 2 desa di Kabupaten Musi Rawas (Mura), 1 desa di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

 

 

 

Lalu yang terbanyak ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sebanyak 34 desa da Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan sebanyak 15 desa.

General Manager PT PLN Unit Induk WS2JB, Daryono membenarkan puluhan desa tersebut hingga kini masih belum mendapatkan pasokan listrik dari pihaknya.

"Ada sekitar 8.802 rumah Kepala Keluarga (KK) dari 62 desa di Sumsel yang belum teraliri listrik," katanya, Sabtu (29/6/2019).

Banyak faktor yang menjadi kendala PT PLN WS2JB, sehingga belum memberikan fasilitas listrik ke 62 desa tersebut. Seperti jaraknya yang cukup sulit ditempuh dan berada di wilayah perairan.

Namun PT PLN SW2JB tidak tinggal diam begitu saja. Mereka memberikan solusi lainnya untuk pemenuha listrik masyarakat, salah satunya pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

"Pemasangan PTLS lebih memungkinkan dilakukan di wilayah perairan dibandingkan dengan menggunakan jaringan listrik," ujarnya.

PT PLN SW2JB juga sudah mengusulkan ke kantor pusat, untuk membangun PLTS, yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Gubernur Sumsel Herman Deru ternyata cukup kaget mendengar masih banyaknya kawasan yang belum tersentuh aliran listrik. Sebagai provinsi penghasil energi, apalagi masuk dalam kawasan lumbung energi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya