Lebih Dari 18 Ribu UMKM Nikmati KUR Pariwisata dari BNI

Kini pelaku UMKM tak perlu khawatir lagi terhadap sumber pembiayaan, dalam pengelolaan usaha di kawasan wisata.

oleh stella maris diperbarui 20 Jul 2019, 09:18 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2019, 09:18 WIB
BNI
BNI memberikan bantuan CSR berupa Bantuan Alat Batik kepada Kelompok Pengrajin Batik di Kabupaten Banyuwangi.

Liputan6.com, Jakarta Beragam terbosoan yang dilakukan Banyuwangi ternyata sangat berdampak pada para pelaku UMKM di sektor pariwisata. Salah satunya adalah diluncurkannya Penyaluran KUR Pariwisata yang digagas oleh Kementerian Koordinator Perekonomian.

Acara simbolis peluncuran itu dilaksanakan di Pendopo Shaba Swagata, Blambangan, Banyuwangi pada Jumat 19 Juli 2019. Acara ini dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang diwakilkan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono, dan Bupati Kabupaten Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Hadir pula VP Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 Sunarna Eka Nugraha, para perwakilan Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara), perusahaan penjamin dan BUMN lain, serta ratusan pelaku dibidang pariwisata dari Banyuwangi dan sekitarnya.

Dalam acara tersebut, para UMKM dimotivasi kembali, untuk menghilangkan kekhawatiran mereka terhadap sumber pembiayaan, dalam pengelolaan usaha di kawasan wisata. Itu karena, BNI dan perbankan nasional lainnya siap menyalurkan KUR dengan mekanisme yang lebih memudahkan bagi para UMKM.

Kemudahan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat. Dalam prakteknya, kebijakan tersebut lebih memprioritaskan pada sektor produksi yang menambah jumlah barang dan atau jasa di sektor pertanian, industri pengolahan, konstruksi, pertambangan garam, dan pariwisata, sehingga akses pendanaan jauh lebih mudah dan tepat sasaran.

Dalam sambutannya, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono mengungkapkan gerakan yang dilakukan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Himbara ini sebagai salah satu bentuk sinergi dalam mengembangkan sektor pariwisata.

Dengan demikian, pelaku UMKM di sektor wisata menjadi layak menerima KUR sepanjang tergolong sebagai usaha kecil. Selain itu, bersama Himbara, pemerintah juga mendorong adanya pendampingan budidaya serta peningkatan hasil produksi dengan dukungan KUR serta percepatan program berupa Corporate Social Responsibility (CSR).

Sementara itu, Abdullah Azwar Anas menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Himbara atas pelaksanaan Kegiatan Penyaluran KUR Pariwisata.

"Pemerintah terus mendorong Banyuwangi untuk selalu memunculkan inovasi-inovasi yang mendukung sektor pariwisata. Oleh karena itu di tahun 2019 Banyuwangi mengusung Majestic Banyuwangi Festival 2019 yang berisi rangkaian 99 event budaya Banyuwangi yang akan diselenggarakan sepanjang 2019,"ujarnya.

Di lain kesempatan, Sunarna Eka mengungkapkan dalam mendukung program pemerintah untuk mengembangkan sektor pariwisata, BNI hadir sebagai penyedia layanan perbankan, hingga proses pendanaan bagi pegiat UMKM.

Adapun portofolio penyaluran KUR BNI di Sektor Pariwisata pada Kuartal II 2019 mencapai Rp3,11 triliun dengan total debitur sebanyak 18.705 debitur sektor pariwisata. Sedangkan di Kabupaten Banyuwangi, portofolio penyaluran KUR Pariwisata BNI mencapai Rp130 miliar dengan total debitur sebanyak 4.305 debitur.

Pada acara ini, BNI memberikan bantuan CSR berupa Bantuan Alat Batik kepada Kelompok Pengrajin Batik di Kabupaten Banyuwangi.

 Implementasi Keuangan Inklusif

Pada kesempatan ini juga dilaksanakan demo pembukaan rekening digital serta transaksi pembayaran Non Tunai guna mendukung implementasi keuangan inklusif.

Demo transaksi pembayaran Non Tunai oleh BNI merupakan hasil kerja sama antara BNI Cabang Banyuwangi dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Kerja sama itu dalam bentuk layanan pembayaran pungutan daerah berupa pajak restoran di Kabupaten Banyuwangi. Dengan adanya demo tersebut diharapkan masyarakat mendapat wawasan lebih dan dapat mengimplemetasikan keuangan inklusif dikehidupan sehari-hari.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya