Akuisisi PT SBI, Volume Penjualan Semen Indonesia Makin Tinggi

Penjualan ekspor Semen Indonesia di luar SBI yang berasal dari fasilitas Indonesia mencapai 1,879 juta ton.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 21 Agu 2019, 16:45 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2019, 16:45 WIB
20161012- Penjualan Semen Alami Penurunan-Jakarta- Angga Yuniar
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia, penjualan semen di Pulau Jawa pada September 2016 sebesar 3,11 juta ton, turun 5% dibanding periode yang sama pada tahun lalu, Jakarta, Rabu (12/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk hingga Juli 2019 berhasil mencatatkan volume penjualan untuk pasar semen domestik di luar Solusi Bangun Indonesia (SBI) sebesar 13,492 juta ton. Di samping itu, penjualan ekspor perseroan di luar SBI yang berasal dari fasilitas Indonesia mencapai 1,879 juta ton.

Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia Sigit Wahono menyampaikan, penjualan domestik SBI untuk sementara hingga Juli 2019 telah mencapai 5,396 juta ton. Sedangkan ekspor SBI mencapai 240.060 ton.

Selain itu, ia mengatakan, keberhasilan perusahaan mengakuisisi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (PT SBI) terbukti menjadi katalis yang kuat dalam menopang kinerja bisnis grup secara keseluruhan.

"Hal ini nampak jelas dari kontribusinya terhadap catatan volume penjualan grup yang mencapai 5,636 juta ton, atau setara dengan 26,51 persen dari total volume penjualan Semen Indonesia Group," jelas dia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Sigit menyatakan, pendapatan Semen Indonesia Group di sepanjang semester I Tahun ini juga tumbuh sebesar 22,9 persen menjadi Rp 16,351 triliun dibandingkan semester I 2018 sebesar Rp 13,308 triliun.

Dia menambahkan, biaya pendapatan juga mampu ditekan turun sebesar 2,4 persen seiring dengan bergabungnya PT SBI, sehingga sinergi yang ada dapat menekan biaya penjualan per ton yang harus ditanggung.

"Beberapa bentuk sinergi secara grup yang mampu diinisiasi sejak bergabungnya PT SBI diantaranya, pengadaan batubara yang lebih terintegrasi pada level grup sehingga mendapatkan harga yang lebih baik dan kompetitif, menata ulang jaringan distribusi secara grup guna memastikan margin yang optimal sekaligus menekan biaya layanan yang harus dikeluarkan perusahaan serta pengurangan faktor klinker," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pasar Bebas

Holding​ ​BUMN,​ ​Membangun​ ​Kemandirian​ ​Ekonomi​ ​Nasional
Sejak 1909 hingga 1974, pasar semen Indonesia 100 persen dikuasai Semen Padang, SemenGresik, dan Semen Tonasa

Lebih lanjut, ia meneruskan, perseroan semakin yakin dan optimistis dalam menapaki potensi bisnis ke depan. Menurutnya, pihaknya memiliki modal kuat dalam hal penguasaan pasar yang semakin kokoh dengan hadirnya PT SBI dalam jaringan perusahaan.

Dia mengungkapkan, persaingan pasar bebas yang sudah di depan mata dengan mulai berdatangannya kompetitor-kompetitor dari luar negeri membuat faktor penguasaan pasar menjadi sangat penting dalam memperkuat daya saing perusahaan.

"Semen Indonesia Group semakin yakin bahwa kinerja bisnis perusahaan secara keseluruhan di masa mendatang bakal semakin potensial dan jalan perusahaan untuk tampil sebagai pemain utama di industri semen regional bakal semakin terbuka lebar," pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya