Menko Luhut: Indonesia Tak Butuh China Buat Bangun Ibu Kota Baru

China tertarik dan menawarkan diri dalam pengembangan ibu kota baru Indonesia yang berada di Provinsi Kalimantan Timur.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Sep 2019, 18:45 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2019, 18:45 WIB
Menjelang Pengumuman Hasil Pemilu 2019, Menko Luhut Beri Keterangan Pers
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberi keterangan pers menjelang pengumuman hasil Pemilu 2019 di Hotel Akmani Jakarta, Senin (20/5/2019). Menko Luhut mengatakan bahwa situasi Indonesia aman meskipun ada beberapa gejolak. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengakui bahwa China berniat untuk berinvestasi di Ibu Kota baru. Meskipun demikian dia menegaskan, sejauh ini Indonesia mampu membangun ibu kota baru tanpa harus melibatkan China.

"Enggak butuh sama sekali," kata dia, di Kantornya, Jakarta, Selasa (3/9).

Dia mengatakan, bahwa negeri tirai bambu tersebut memang mengungkapkan keinginan untuk berinvestasi. Namun, dari pembicaraan antara dirinya dengan Kepala Bappenas, dia mengetahui bahwa Indonesia mampu membangun tanpa dukungan dana dari China.

"Sama sekali belum ada. Dia bilang kami punya kemampuan, tapi saya tadi bicara dengan Kepala Bappenas bahwa kita semua cukup kok," tegas Luhut.

Dia pun memberikan penjelasan terkait kabar bahwa China akan masuk ke proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Dia menegaskan sejauh ini, Indonesia telah bekerja sama dengan Jepang untuk menggarap proyek tersebut.

"Sama Jepang. Sampai hari ini kita masih sama Jepang," ujar dia.

Menurut dia, proyek tersebut memang menarik bagi investor. Namun, Indonesia tentu memiliki pertimbangan sendiri dalam menentukan mau bekerja sama dengan pihak yang mana.

 

Menawarkan Diri

Yusron Fahmi/Liputan6.com
Menko Luhut B Panjaitan di memberikan ceramah di Kampus UPH.

Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini pun menceritakan, bahwa dia menerima kedatangan Chairman Railway Contruction Coorporation Limited, Chen Fenjian di Kantornya, Senin (2/9). Adapun pertemuan ini membahas rencana investasi China ke Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, China tertarik dan menawarkan diri dalam pengembangan ibu kota baru Indonesia yang berada di Provinsi Kalimantan Timur. Rencananya, China akan masuk ke dalam transportasi masal di sana. China juga mengaku punya kemampuan untuk mengerjakan proyek kereta api."Kemarin itu mereka itu punya kapasitas untuk kereta api sampai seperti kereta api cepat dan kereta api medium. Mereka punya," jelas dia.

"(Ke kereta cepat Jakarta-Surabaya?) Dia bilang ke mana saja. Saya bilang oke bagus. Kalau pengen, semua pengen ya pengen, tapi apakah kita mau terima atau enggak kan urusan kita," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya