Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Tiongkok berminat melakukan investasi di Ibu Kota baru, khususnya dalam pengembangan transportasi massal.
Hal itu disampaikan Luhut saat bertemu Chairman Railway Construction Coorporation Limited, Chen Fenjian di kantornya, Senin 2 September 2019.
Terkait hal ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, menyambut hangat akan tawaran dari Tiongkok tersebut.
Advertisement
"Saya belum dengar, tapi welcome saja kalau mereka ingin ikut dalam proyek KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha)," kata Budi di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (3/2019).
Dia menuturkan, ini tidak hanya terbuka untuk Tiongkok. Tapi negara lain juga. "Tidak tertutup kemungkinan itu," jelas Budi.
Dia menjelaskan, dalam konsep transportasi yang ingin dikembangkan adalah berbasis tenaga listik. Dan memang mengutamakan angkutan massal.
"Sebagai ilustrasi saja kita akan membuat kereta dari Balikpapan menuju kota baru dan menuju Samarinda. Kalau ini KPBU dan siapapun itu termasuk China, welcome, bisa lakukan," ungkap Budi Karya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Konsep Transportasi Ibu Kota Baru
Selain itu, masih kata dia, kendaraan juga akan dikembangkan di antaranya kereta yang menghubungkan perkantoran yang ada. Sehingga, tak perlu banyak menggunakan kendaraan pribadi disana.
"Katakanlah satu ide membuat angkutan itu dihubungkan antarkantor ke Istana. Sehingga, kalau kita rapat macam saya dan Pak Wiranto (Menko Polhukam) enggak perlu bawa mobil sendiri. Tapi ada kereta," ungkap Budi.
Konsep ini pun akan difinalisasi minggu-minggu ini. Dan akan langsung dilaporkan ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Kami akan finalkan minggu ini. Kami akan laporkan kepada Presiden konsep transportasi daripada Ibu Kota baru di Kalimantan Timur," pungkasnya.
Advertisement