Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ekonomi di 16 negara melakukan Pertemuan Intersesi ke-9 di Bangkok, Sabtu kemarin. Pertemuan tersebut dihadiri 16 negara peserta Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP)
"Pertemuan ini sangat penting untuk memastikan penyelesaian perundingan RCEP," jelas Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, yang dikutip dari keterangan tertulis Rabu (16/10/2019)
Rencananya, penyelesaian perundingan akan diumumkan oleh Kepala Negara atau Pemerintahan Negara Peserta RCEP pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) RCEP ke-3, 4 November di Bangkok.
Advertisement
Menurut Kementerian Perdagangan, para menteri menyambut baik kemajuan yang dicapai pada perundingan ke-28 pada 19-27 September di Vietnam.
Baca Juga
Sebelumnya melakukan pertemuan, dilakukan Troika plus dengan negara peserta RCEP yang disebut single outlier pertama dengan Malaysia, Jepang, dan India. Troika plus adalah langkah solusi untuk melakukan perundingan yang lebih efektif.
Selanjutnya dilakukan pembahasan "Setelah melalui pembahasan yang sangat intensif lebih dari tiga jam, kami dapat mencapai suatu paket resolusi bagi seluruh isu tersisa," tutur Enggartiasto.
Mendag mengaku, seluruh menteri berkomitmen mengerahkan upaya maksimal untuk menyelesaikan perundingan. Direktur Jenderal Perundingan Perdagagan Internasional, Iman Pambagyo, sekaligus Ketua TNC RCEP, juga menegaskan optimismenya.
“Dengan komitmen dan arahan yang konkret dari para Menteri RCEP, saya optimistis dengan kerja keras dan kerja sama semua tim perunding," kata Iman.
Iman Pambagyo meyakini dapat menjadi pegangan bagi tim perunding untuk menyelesaikan semua isu perundingan single outlier, termasuk isu yang bersifat politis seperti yang sedang dihadapi Jepang dengan Korea Selatan dan dengan Tiongkok.
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pertemuan bilateral
Mendag RI sempat melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Perdagangan Thailand, Jurin Laksanawisit pada Jumat lalu. Pertemuan itu membahas penyelesaian isu hambatan ekspor kopi siap minum Indonesia yang dikenakan tariff rate quota (TRQ) oleh Thailand.
Untuk itu, Mendag mengusulkan agar segera dibentuk kelompok kerja gabungan untuk membahas permasalahan ini dan segera diaktifkan pada Oktober ini.
Pertemuan bilateral lainnya yang dilakukan oleh Indonesia dan Korea Selatan terkait rencana Joint Announcement Substantial Conclusion of the Negotiations of Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK CEPA) Sedangkan dengan India dan Selandia Baru membahas RCEP dan isu perdagangan bilateral.
Reporter: Chrismonica
Advertisement