Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) resmi meluncurkan jadwal kegiatan TradeXpo ke-40 Tahun 2025. TradeXpo ke 40 yang dijadwalkan pada 15-19 Oktober 2025 di ICE BSD City, akan mengangkat tema Discover Indonesia’s Excellence: Trade Beyond Boundaries.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menargetkan, TradeXpo ke-40 akan diikuti oleh lebih dari 1.500 exhibitor, dikunjungi 5.000 buyer dari seluruh dunia dan 30.000 visitor.
Mendag Budi menyebut, TradeXpo diselenggarakan tanpa menggunakan pembiayaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), dan merupakan acara yang diselenggarakan secara mandiri oleh Kemendag.
Advertisement
“Penyelenggaraan TradeXpo Indonesia merupakan event mandiri tanpa biaya APBN,” kata Mendag Budi di kantor Kemendag, Kamis (20/2/2025).
"Adapun pun target transaksi (TradeXpo 2025) sebesar USD16,5 miliar atau naik 10% dari target sebelumnya sebesar USD 15 miliar,” ia menambahkan.
Mendag Budi Santoso mengungkapkan Bank Mandiri akan berkontribusi sebagai sponsor utama dalam penyelenggaraan TradeXpo ke-40.
"Dukungan dari Bank Mandiri tidak hanya memberikan kontribusi signifikan bagi keberhasilan acara ini, tetapi juga memperkuat ekosistem berdagangan dan ekspor personal,” tuturnya.
Untuk memastikan lebih banyak produk potensial dari seluruh Indonesia tampil di TradeXpo, Kemendag berencana melakukan penjaringan peserta dengan melibatkan kementerian dan lembaga terkait, BUMN, hingga badan yang membidangi perdagangan serta asosiasi.
"Penyelenggaraan Trend Expo ke-40 merefleksikan komitmen pemerintah dalam mendorong perluasan akses pasar global dan memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang kompetitif dan inovatif di kancah perdagangan internasional,” tuturnya.
TradeXpo ke-40 2025 Kembali Fasilitasi Business Matching hingga Penandatanganan MOU Bisnis
Kemudian, TradeXpo juga akan menampilkan berbagai produk Indonesia yang berdaya saing dan dibagi ke dalam tiga jurnal, yaitu jurnal food, beverage, and agriculture products, kemudian jurnal manufacture products, dan jurnal services, hingga lifestyle.
"Rangkaian TradeXpo tahun ini akan menghadirkan beberapa kegiatan antara lain, business matching, business counseling, business forum, penandatangan MOU, serta penghargaan prima niata dan prima duta,” kata Mendag Budi.
TradeXpo 2024 Kantongi Transaksi USD 22,73 Miliar
Sebagai catatan, penyelenggaraan TradeXpo ke-39 pada 2024 lalu berhasil menetapkan transaksi sebesar USD22,73 miliar. Kegiatan tersebut diikuti oleh 1.480 peserta dan 41.488 pengunjung baik lokal maupun manca negara.
Advertisement
Anggaran Kemendag Disunat, Ekspor Indonesia Bakal Terdampak?
Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Budi Santoso, memastikan pemangkasan anggaran tidak akan mempengaruhi kinerja Kementerian Perdagangan (Kemendag). Anggaran 2025 akan dipangkas sebesar 38,88 persen, dari Rp1,853 triliun menjadi Rp1,132 triliun.
Meski begitu, Kemendag tetap berkomitmen untuk menjalankan program-program utamanya, termasuk pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, serta mendukung UMKM agar bisa lebih inovatif dan siap bersaing di pasar global.
Dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Mendag Budi menegaskan efisiensi ini hanya dilakukan pada belanja non-esensial seperti perjalanan dinas, alat tulis kantor, seminar, dan acara seremonial.
"Kami memastikan efisiensi anggaran tetap memenuhi operasional dasar, pelayanan publik, serta dukungan terhadap fokus program kerja Kemendag. Fokus program kerja Kemendag, yaitu Pengamanan Pasar Dalam Negeri; Perluasan Pasar Ekspor; dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor, kata Budi, dalam siaran pers, dikutip Minggu (16/2/2025).
Budi menjelaskan anggaran yang tersedia tetap dialokasikan untuk mendukung operasional kementerian dan memastikan pelayanan publik berjalan optimal. DPR pun mendukung kebijakan ini dengan catatan bahwa efisiensi harus dilakukan secara tepat sasaran dan tidak mengganggu program yang berkaitan langsung dengan masyarakat.
Tiga Perjanjian Dagang
Selain membahas anggaran, rapat kerja ini juga menyoroti rencana pengesahan tiga perjanjian dagang internasional dengan negara mitra, yaitu ASEAN, Australia-Selandia Baru, dan Jepang.
Melalui Protokol Perubahan ASEAN Agreement on the Movement of Natural Persons (AAMNP), Indonesia berpotensi meningkatkan kesejahteraan hingga USD 1,17 juta serta mempercepat penyerapan tenaga kerja profesional di ASEAN.
Sementara itu, Protokol Kedua ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) diproyeksikan meningkatkan ekspor Indonesia ke negara-negara anggota sebesar 0,16 persen setelah implementasi, dengan nilai ekspor yang diperkirakan mencapai Rp9,41 triliun pada 2033.
Perjanjian Lainnya
Perjanjian lainnya, yaitu Protokol Pembaruan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), akan membuka peluang ekspor lebih besar bagi produk Indonesia ke Jepang dengan adanya penurunan bea masuk untuk 112 jenis barang.
Surplus perdagangan dengan Jepang diperkirakan akan meningkat hingga 20,37 persen per tahun, sementara ekspor jasa Indonesia ke Jepang bisa naik hingga USD 190,6 juta dalam lima tahun ke depan.
"Beberapa manfaat persetujuan ini di antaranya meningkatkan arus perdagangan barang, jasa dan investasi, memberikan kepastian iklim usaha perlindungan konsumen dan adopsi digitalisasi, serta membuka area kerja sama dan peningkatan kapasitas pada UMKM, pengadaan barang dan jasa pemerintah, serta perdagangan dan pembangunan berkelanjutan," jelas Budi.
Advertisement
