Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengumumkan para jajaran kabinetnya pada Rabu (23/10/2019). Selama dua hari berturut-turut, pemanggilan para calon menteri sudah berlangsung.
Salah satunya Prabowo Subianto yang dipercaya akan memegang jabatan Menteri Pertahanan. Ini diungkapkan langsung Prabowo pada Senin (21/10/2019).
Ketua Umum Partai Gerindra, ini mengaku diminta Presiden Jokowi memperkuat kabinet pada pemerintahan 2019-2024. "Saya diminta membantu Beliau (Jokowi) di bidang pertahanan," ungkap dia.
Advertisement
Baca Juga
Prabowo memastikan bahwa dirinya siap membantu pemerintahan Jokowi. Langkah ini juga merupakan keputusan Partai Gerindra.
"Saya sudah sampaikan keputusan kami, daripada Partai Gerindra apabila diminta kami siap membantu, dan hari ini resmi diminta, dan kami setuju untuk membantu," kata Prabowo.
Bila Prabowo benar-benar menjadi pimpinan Kementerian Pertahanan maka dia mengelola anggaran kementerian terbesar dibandingkan lainnya.
Mengutip data, Kementerian Pertahanan mendapatkan anggaran tertinggi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 mencapai Rp 127,42 triliun.
Angka tersebut naik 17,53 persen dari APBN 2019 serta meningkat 16,25 persen dari outlook tahun ini.
Adapun anggaran terbesar diperuntukkan pada Program Penyelenggaraan Manajemen dan Operasional Matra Darat sebesar Rp 47,87 triliun.
Kemudian Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Pertahanan Rp 15 triliun.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, pada September lalu mengatakan pemberian anggaran besar untuk Kementerian Pertahanan dalam rangka penyesuaian anggaran belanja pegawai yang dilakukan pada 2019.
Penyesuaian anggaran untuk belanja ini meliputi kenaikan gaji dan tunjangan TNI. "Jadi betul penambahan untuk di bidang pertahanan, satu utamanya tadi untuk pemenuhan kebutuhan belanja negara kita pagu di 2019 ini ada pensiunan dari pada belanja reformasi birokrasi di TNI 70 persen berdampak pada belanja pegawai," ujar dia.
Pengalokasian anggaran Kementerian Pertahanan juga dilakukan untuk mendorong pemenuhan alat sistem persenjataan (Alutsista).Â
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Â
Â
Bamsoet: Prabowo Jadi Menhan demi Stabilitas Pemerintahan
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyebut Jokowi memilih Prabowo sebagai menteri demi stabilitas pemerintahan lima tahun mendatang.
"Saya kira apa yang muncul hari-hari ini, termasuk Pak Prabowo, merupakan rekonsiliasi politik yang ingin diciptakan Pak Jokowi untuk stabilitas pemerintahan lima tahun mendatang," ujar Bamsoet di Kompleks, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019).
Bamsoet menyebut rekonsiliasi sesungguhnya sudah terjadi di parlemen. Dia menduga bakal diperkuat di pemerintah.
Politikus Golkar itu menyebut check and balance tidak bakal memburuk. Kendati Gerindra, partai yang sebelumnya oposisi, bergabung dengan pemerintah. Bamsoet percaya, koalisi tetap akan kritis kepada pemerintah.
"Saya yakin tidak menghilangkan kekritisan terhadap pemerintah. Karena yang dikritik kan bukan presiden, tapi kebijakan dan langkah-langkah para menteri. Justru kita berharap para menteri ke depan bekerja lebih keras lagi agar presiden tidak dikritik di parlemen," jelasnya.
Dia berharap, Prabowo yang akan menempati kursi menteri pertahanan bakal membuat Indonesia memiliki pertahanan yang disegani. Menurutnya, Prabowo banyak didukung menjadi Menhan.
"Diharapkan indonesia ke depan memiliki pertahanan yang kuat dan bisa disegani di Asia dan global," kata Bamsoet.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Â
Â
Advertisement