Potensi Energi Terbarukan di Indonesia Baru Dimanfaatkan 8 Persen

Artinya, penggunaan energi terbarukan di Indonesia masih sekitar 32 giga watt saja

oleh Athika Rahma diperbarui 06 Nov 2019, 11:15 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2019, 11:15 WIB
Pemanfaatan Tenaga Surya Sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif
Teknisi melakukan perawatan panel PLTS di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (6/8/2019). PT PLN menargetkan pengembangan lebih dari 1.000 megawatt PLTS atap yang terdiri dari inisiasi swasta dan PLN sendiri sesuai RUPTL dengan potensi tiga gigawatt untuk PLTS. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Arifin Tasrif menyebutkan, pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia masih berada di angka 8 persen dari total potensi keseluruhan yang mencapai kurang lebih 400 giga watt.

Artinya, penggunaan energi terbarukan di Indonesia masih sekitar 32 giga watt saja. Arifin menyatakan jumlah itu masih sangat kecil sehingga diperlukan perencanaan khusus untuk utilisasi potensi tersebut.

"Tentu kita harus membuat suatu perencanaan bagaimana bisa mengoptimalkan energi terbarukan semaksimal mungkin," ujarnya dalam pembukaan pameran EBTKE ConEX 2019 di Jakarta International Expo, Rabu (06/11/2019).

Arifin melanjutkan, tentunya setelah energi terbarukan dimanfaatkan dan direalisasikan, akan ada masa transisi dari penggunaan energi fosil. Ke depan, harus ada dialog dengan para pemangku kepentingan agar program berjalan sesuai target.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Target di 2025

Sebelumnya, pemerintah memasang target bauran energi terbarukan di Indonesia sebesar 23 persen pada tahun 2025. Ini tentu bukan pekerjaan ringan, karena masih banyak faktor yang membuat implementasi energi terbarukan terlaksana dengan sempurna.

Misalnya, harga yang dinilai terlalu mahal dan memiliki biaya operasional yang cukup tinggi, jauh melampaui energi konvensional dan energi fosil lainnya, seperti minyak dan batu bara.

Oleh karenanya, Arifin mengimbau agar pameran energi terbarukan seperti EBTKE ConEX gencar disosialisasikan kepada masyarakat untuk menekankan pentingnya memanfaatkan energi terbarukan.

"Kita harus sosialisasikan program-program yang menggunakan energi terbarukan kepada masyarakat dengan baik, agar pola pikir penggunaan energi terbarukan bisa tumbuh," ujarnya.

Menteri Arifin Resmi Buka Pameran Energi Terbarukan EBTKE ConEX 2019

Bertempat di Jakarta International Expo (JIExpo), pameran EBTKE ConEX dibuka langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Bertempat di Jakarta International Expo (JIExpo), pameran EBTKE ConEX dibuka langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Pameran energi terbarukan dengan tajuk EBTKE ConEX 2019 resmi digelar pada Rabu (06/11/2019). Pameran yang diinisiasi oleh Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) ini akan berlangsung selama tiga hari, yaitu dari tanggal 6 November hingga 8 November 2019.

Bertempat di Jakarta International Expo (JIExpo), pameran EBTKE ConEX dibuka langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Dalam sambutannya Arifin menyatakan potensi energi terbarukan yang dimiliki Indonesia harus bisa dimanfaatkan dengan baik dan tepat sasaran.

"Kegiatan ini (pameran) tentunya bermanfaat untuk menentukan arah pemenfaatan energi nasional jangka panjang. Kita punya banyak sumber energi yg harus kita utilisasi," ujarnya, Rabu (6/11/2019).

Sebagai informasi, pameran ini mengambil tema "Energy Transition Towards the Renewable Energy Era", yang fokus memperkenalkan alternatif bahan bakar dari fosil ke bahan bakar minim karbon yang berkelanjutan (sustainable).

Tidak hanya berkonsentrasi pada lingkungan, pameran ini juga secara tidak langsung bisa menumbuhkan pasar baru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya