Keputihan Terus Menerus Pertanda Apa: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Keputihan yang terjadi terus-menerus bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Kenali penyebab dan cara mengatasinya di sini.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Jan 2025, 22:07 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2025, 22:07 WIB
keputihan terus menerus pertanda apa
keputihan terus menerus pertanda apa ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Keputihan merupakan kondisi yang umum dialami oleh wanita. Namun, jika keputihan terjadi terus-menerus dalam jumlah yang berlebihan, hal ini bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang perlu diwaspadai. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai penyebab, gejala, cara mengatasi, serta kapan harus berkonsultasi ke dokter terkait keputihan yang terjadi terus-menerus.

Apa Itu Keputihan?

Keputihan atau dalam istilah medis disebut leukorrhea adalah keluarnya cairan atau lendir dari vagina selain darah menstruasi. Keputihan sebenarnya merupakan mekanisme alami tubuh untuk membersihkan dan melindungi vagina dari infeksi. Namun, keputihan yang berlebihan atau terjadi terus-menerus bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan.

Secara umum, keputihan dapat dibedakan menjadi dua jenis:

  • Keputihan fisiologis: Keputihan normal yang terjadi akibat perubahan hormon dalam siklus menstruasi. Biasanya berwarna jernih atau putih susu, tidak berbau, dan tidak menimbulkan gejala tidak nyaman.
  • Keputihan patologis: Keputihan abnormal yang disebabkan oleh infeksi atau gangguan kesehatan lainnya. Biasanya disertai perubahan warna, bau tidak sedap, rasa gatal atau perih.

Penyebab Keputihan yang Terjadi Terus-Menerus

Keputihan yang terjadi terus-menerus bisa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

1. Infeksi Vagina

Infeksi vagina merupakan penyebab paling umum dari keputihan yang terjadi terus-menerus. Beberapa jenis infeksi yang dapat menyebabkan keputihan antara lain:

  • Vaginosis bakterial: Disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri di vagina
  • Kandidiasis vagina: Infeksi jamur yang disebabkan oleh Candida albicans
  • Trikomoniasis: Infeksi parasit yang ditularkan melalui hubungan seksual

2. Penyakit Menular Seksual

Beberapa penyakit menular seksual (PMS) dapat menyebabkan keputihan yang terjadi terus-menerus, seperti:

  • Klamidia
  • Gonore
  • Herpes genital

3. Gangguan Hormonal

Perubahan kadar hormon dalam tubuh dapat mempengaruhi produksi cairan vagina. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan hormonal antara lain:

  • Kehamilan
  • Menopause
  • Penggunaan kontrasepsi hormonal
  • Gangguan tiroid

4. Iritasi atau Alergi

Penggunaan produk kebersihan vagina yang mengandung bahan kimia atau pewangi dapat menyebabkan iritasi dan meningkatkan produksi cairan vagina. Selain itu, alergi terhadap bahan tertentu seperti lateks kondom atau spermisida juga dapat memicu keputihan.

5. Kanker Serviks

Meskipun jarang, keputihan yang terjadi terus-menerus disertai bau tidak sedap dan perdarahan di luar siklus menstruasi bisa menjadi gejala kanker serviks. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dan Pap smear secara berkala.

Gejala Keputihan yang Perlu Diwaspadai

Meskipun keputihan merupakan hal yang normal, ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai karena bisa menandakan adanya masalah kesehatan:

  • Perubahan warna cairan menjadi kuning, hijau, atau abu-abu
  • Bau tidak sedap atau menyengat
  • Tekstur cairan menjadi kental atau berbuih
  • Rasa gatal, perih, atau terbakar di sekitar vagina
  • Nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual
  • Pembengkakan atau kemerahan di area vagina
  • Perdarahan di luar siklus menstruasi

Jika Anda mengalami salah satu atau lebih gejala di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Cara Mengatasi Keputihan yang Terjadi Terus-Menerus

Penanganan keputihan yang terjadi terus-menerus tergantung pada penyebabnya. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi keputihan:

1. Pengobatan Medis

Jika keputihan disebabkan oleh infeksi, dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan jenis infeksinya:

  • Antibiotik untuk infeksi bakteri seperti vaginosis bakterial atau gonore
  • Antijamur untuk infeksi jamur seperti kandidiasis vagina
  • Antiparasit untuk infeksi parasit seperti trikomoniasis

Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan obat sesuai resep dokter dan menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan meskipun gejala sudah membaik.

2. Menjaga Kebersihan Area Kewanitaan

Menjaga kebersihan vagina merupakan langkah penting untuk mencegah dan mengatasi keputihan:

  • Bersihkan area vagina dengan air bersih, hindari penggunaan sabun beraroma atau produk pembersih vagina yang mengandung bahan kimia
  • Keringkan area vagina dengan handuk bersih setelah mandi atau buang air
  • Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang menyerap keringat
  • Hindari penggunaan celana ketat atau pakaian basah terlalu lama
  • Ganti pembalut atau pantyliner secara teratur

3. Perbaikan Pola Hidup

Beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi risiko keputihan yang berlebihan:

  • Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
  • Perbanyak konsumsi air putih
  • Kurangi konsumsi makanan manis dan berlemak
  • Olahraga teratur untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh
  • Kelola stres dengan baik

4. Hindari Faktor Pemicu

Identifikasi dan hindari faktor-faktor yang dapat memicu keputihan berlebihan:

  • Hindari penggunaan produk kebersihan vagina yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras
  • Jangan melakukan douching atau pembilasan vagina secara berlebihan
  • Hindari penggunaan pakaian ketat atau berbahan sintetis yang tidak menyerap keringat
  • Jika alergi terhadap lateks, gunakan kondom berbahan lain seperti poliuretan

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun keputihan merupakan hal yang normal, ada beberapa kondisi yang mengharuskan Anda untuk segera berkonsultasi dengan dokter:

  • Keputihan yang terjadi terus-menerus selama lebih dari seminggu
  • Perubahan warna, bau, atau tekstur cairan keputihan
  • Rasa gatal, perih, atau terbakar yang tidak kunjung membaik
  • Nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual
  • Perdarahan di luar siklus menstruasi
  • Demam atau nyeri perut bawah yang menyertai keputihan

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin mengambil sampel cairan vagina untuk diperiksa di laboratorium guna menentukan penyebab dan pengobatan yang tepat.

Pencegahan Keputihan yang Terjadi Terus-Menerus

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah keputihan yang terjadi terus-menerus antara lain:

  • Jaga kebersihan area kewanitaan dengan benar
  • Gunakan pakaian dalam berbahan katun dan hindari pakaian ketat
  • Hindari douching atau pembilasan vagina yang berlebihan
  • Praktikkan hubungan seksual yang aman dengan menggunakan kondom
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan Pap smear secara berkala
  • Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
  • Kelola stres dengan baik
  • Hindari penggunaan produk kebersihan vagina yang mengandung bahan kimia keras atau pewangi

Mitos dan Fakta Seputar Keputihan

Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat terkait keputihan. Berikut beberapa mitos dan faktanya:

Mitos: Keputihan hanya terjadi pada wanita yang sudah menikah

Fakta: Keputihan dapat terjadi pada semua wanita, baik yang sudah menikah maupun belum, bahkan remaja yang baru mengalami pubertas.

Mitos: Keputihan selalu menandakan adanya infeksi

Fakta: Tidak semua keputihan disebabkan oleh infeksi. Keputihan fisiologis merupakan hal yang normal dan terjadi akibat perubahan hormon dalam siklus menstruasi.

Mitos: Menggunakan pantyliner setiap hari dapat mencegah keputihan

Fakta: Penggunaan pantyliner yang terlalu sering justru dapat meningkatkan risiko infeksi karena menciptakan lingkungan yang lembab dan hangat yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur.

Mitos: Mencuci vagina dengan sabun beraroma dapat menghilangkan bau tidak sedap

Fakta: Penggunaan sabun beraroma atau produk pembersih vagina yang mengandung bahan kimia keras justru dapat mengganggu keseimbangan pH vagina dan meningkatkan risiko infeksi.

Pertanyaan Umum Seputar Keputihan

1. Apakah keputihan selama kehamilan normal?

Ya, keputihan selama kehamilan umumnya normal dan disebabkan oleh perubahan hormon. Namun, jika disertai gejala seperti gatal, bau tidak sedap, atau perubahan warna, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

2. Apakah keputihan dapat menular ke pasangan seksual?

Jika keputihan disebabkan oleh infeksi menular seksual seperti klamidia atau gonore, maka dapat menular ke pasangan seksual. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan bersama pasangan.

3. Apakah penggunaan kontrasepsi hormonal dapat menyebabkan keputihan?

Ya, penggunaan kontrasepsi hormonal seperti pil KB dapat mempengaruhi produksi cairan vagina dan menyebabkan keputihan. Jika hal ini mengganggu, konsultasikan dengan dokter untuk kemungkinan penggantian metode kontrasepsi.

4. Apakah keputihan dapat menyebabkan infertilitas?

Keputihan sendiri tidak menyebabkan infertilitas. Namun, jika keputihan disebabkan oleh infeksi yang tidak diobati, hal ini dapat menyebabkan komplikasi yang berpotensi mempengaruhi kesuburan.

5. Berapa lama pengobatan keputihan biasanya berlangsung?

Durasi pengobatan keputihan tergantung pada penyebabnya. Untuk infeksi jamur, pengobatan biasanya berlangsung 1-3 hari. Sementara untuk infeksi bakteri, pengobatan dapat berlangsung 5-7 hari. Penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan meskipun gejala sudah membaik.

Kesimpulan

Keputihan yang terjadi terus-menerus bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang perlu diwaspadai. Penting untuk mengenali gejala-gejala yang tidak normal dan segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami keputihan yang disertai perubahan warna, bau tidak sedap, atau gejala tidak nyaman lainnya. Dengan menjaga kebersihan area kewanitaan, menjalani pola hidup sehat, dan melakukan pemeriksaan rutin, risiko mengalami keputihan yang berlebihan dapat diminimalkan. Ingatlah bahwa kesehatan reproduksi merupakan bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan, sehingga jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika mengalami masalah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya