BNI Biayai Pabrik Amonium Nitrat Senilai Rp 796 Miliar

Pabrik dengan kapasitas 75.000 ton per tahun ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bahan peledak utama yang dibutuhkan di dalam negeri.

oleh Tira Santia diperbarui 26 Nov 2019, 19:50 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2019, 19:50 WIB
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Kaltim Amonium Nitrat untuk membangun Pabrik Amonium Nitrat di Bontang, Kalimantan Timur. Dok BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Kaltim Amonium Nitrat untuk membangun Pabrik Amonium Nitrat di Bontang, Kalimantan Timur. Dok BNI

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Kaltim Amonium Nitrat untuk membangun Pabrik Amonium Nitrat di Bontang, Kalimantan Timur. Nilai pembiayaan mencapai Rp 796 miliar. 

Pabrik dengan kapasitas 75.000 ton per tahun ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bahan peledak utama yang dibutuhkan di dalam negeri.

Penandatangan Perjanjian Kredit dilakukan oleh Direktur Utama PT Kaltim Amonium Nitrat Bimo Noesantoropoetro bersama dengan Pemimpin Divisi BUMN dan Instritusi Pemerintah BNI Babas Bastaman di Jakarta, Selasa (26/11/2019).

Hadir menyaksikan acara tersebut Direktur Bisnis Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo, Direktur Utama PT DAHANA (Persero) Budi Antono, serta Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pupuk Kalimantan Timur Satriyo Nugroho.

PT Kaltim Amonium Nitrat merupakan perusahaan patungan antara PT DAHANA (Persero) melalui anak usahanya PT Dahana Investama Corp dengan PT Pupuk Kalimantan Timur yang merupakan anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero).

BNI telah terlebih dahulu turut memberikan dukungan pemenuhan kebutuhan pembiayaan kepada para pemegang saham PT Kaltim Amonium Nitrat yaitu PT DAHANA (Persero) sejak tahun 2012 dan PT Pupuk Kalimantan Timur sejak 2013.

Anggoro mengatakan, “BNI memberikan dukungan penuh untuk bisnis PT DAHANA (Persero) dan PT Pupuk Kalimantan Timur demi mewujudkan kemandirian industri bahan peledak di dalam negeri, terutama Amonium Nitrat yang merupakan bahan baku utama bahan peledak yang akan mendukung industri pertambangan,” ujar dia di Jakarta.

 

Produksi

Ekspor Bahan Peledak PT Dahana ke Timor Leste
Ekspor Bahan Peledak PT Dahana ke Timor Leste (Dok: Humas Dahana)

Sementara itu, Direktur Utama PT Dahana (Persero) Budi Antono mengungkapkan, seluruh produk yang dihasilkan dari pabrik amonium nitrat ini akan diambil oleh PT Dahana (Persero) untuk memenuhi sebagian kebutuhan amonium nitrat perusahaan.

Adapun bahan baku utama untuk produksi Amonium Nitrat yaitu amoniak akan disediakan oleh Pupuk Kalimantan Timur.

”Dengan dibangunnya Pabrik Amonium Nitrat ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi tumbuh kembangnya industri turunan baik untuk komersial maupun untuk industri pertahanan,” ujar Budi Antono.

Dengan total investasi mencapai lebih kurang Rp 1,1 triliun, pembangunan Pabrik Amonium Nitrat akan dikerjakan oleh Konsorsium PT Wijaya Karya dan Sedin Engineering, Co Ltd. Pembangunannya akan membutuhkan waktu sekitar 30 bulan, terhitung sejak akhir tahun ini.

Dengan pembiayaan ini diharapkan pembangunan pabrik Amonium Nitrat ini dapat terealisasi tepat waktu guna mendorong terlaksananya kemandirian industri bahan peledak di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya