25 Ribu Karyawan BNI Dapat Pasokan Beras Bulog

Paket beras yang disuplai ke karyawan BNI adalah paket natura Beras Premium dan Beras Merah.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Okt 2019, 11:15 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2019, 11:15 WIB
Bulog Sumsel Hanya Serap 31 Persen Beras Petani Lokal
Stok beras di gudang Perum Bulog Divre Sumsel Babel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam upaya mendukung sinergi BUMN, Perum Bulog mensuplai beras kepada 25 ribu karyawan BNI di seluruh Indonesia. Beras itu juga diantarkan langsung ke rumah bagi karyawan BNI di sekitar Jabodetabek.

Paket beras yang disuplai adalah paket natura Beras Premium dan Beras Merah. Semuanya diproduksi langsung oleh Bulog sekaligus bisa memberi untung ke petani.

“Program Paket Natura BNI ini sebagai bentuk sinergi BUMN yang saling menguntungkan, BNI membutuhkan Beras Sehat dan Berkualitas untuk Karyawannya, dan Bulog menyediakan produk beras yang dibutuhkan dan dihantarkan sampai Rumah dan Kantor”, kata Direktur Komersial Perum Bulog, Mansur dalam keterangannya Rabu (30/10/2019).

Paket Pangan Natura BNI sejumlah 7 Kg Beras per Karyawan dengan rincian 5 Kg Beras Premium dan 2 Kg Beras Merah, yang di produksi langsung oleh Bulog. Beras tersebut dihasilkan dari petani lokal Indonesia, sehingga program ini juga telah membantu petani lokal agar terdorong untuk menanam karena ada jaminan panennya diserap Bulog.

Mansur mengatakan bahwa Beras Merah yang digunakan pada paket natura BNI ini masuk kategori beras khusus dan sehat, merupakan hasil inovasi Perum Bulog yang melihat perubahan preferensi konsumen ke makanan sehat (healthy food) karena adanya perubahan gaya hidup masyarakat untuk menjadi lebih sehat (healthy life).

Penyediaan produk pada paket natura BNI merupakan program jangka Panjang, tidak hanya pada tahun ini saja tapi berlanjut ditahun berikutnya. Selain itu, program ini juga memudahkan akses pangan bagi Karyawan BNI sehingga secara tidak langsung dapat menjaga stabilisasi harga pangan ditingkat konsumen.

Pihak Bulog menyebut paket natura BNI dan produk pangan Bulog lain juga bisa dibeli di toko online resmi Bulog yang merupakan hasil sinergi Bulog dengan Tokopedia, Shopee, Bukalapak, blanja.com, dan ralali.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penyerapan Tak Sesuai Target, Bulog Yakin Stok Beras Tetap Aman

20160608-Gudang Bulog-Jakarta- Johan Tallo
Pekerja memanggul karung Beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog) di Gudang Bulog kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/6). Bulog memiliki stok beras sebanyak 2,1 juta ton. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Perum Bulog sanksi target penyerapan beras sebanyak 1,8 juta ton sepanjang 2019 ini akan berhasil terlaksana. Namun, perusahaan plat merah ini menyatakan stok beras dalam negeri tetap aman hingga akhir tahun.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melaporkan, hingga saat ini pihaknya baru berhasil menyerap beras sebesar 1,1 juta ton. Dia pun hanya bisa menyanggupi serapan beras tambahan antara 200-300 ribu ton.

"Menurut saya sih kita maksimal sampai terakhir ini masih bisa tambah 200-300 ribu (ton) sampai akhir (tahun) selesai. Kita enggak bisa lagi, karena sudah tidak ada lagi produksi," ujar dia di Jakarta, Jumat (20/9/2019).

Kendati demikian, pria yang akrab disapa Buwas ini meyakini stok beras yang dimiliki negara saat ini masih terhitung aman di tengah cuaca kemarau berkepanjangan.

"Untuk menghadapi kemarau, kita sudah aman karena perintah negara sesuai undang-undang cuma 1 juta sampai 1,5 juta (ton). Sekarang kita ada hampir 2,5 (juta ton). Ya sudah pasti aman," serunya.

Adapun terkait alasan gagal mencapai target serapan, mantan Kabareskrim ini mengatakan bahwa Bulog sebelumnya tidak mendapat kepastian tentang bagaimana penyaluran beras tersebut.

"Kita belum ada jaminan pada saat itu untuk penyalurannya, penggunaannya. Sehingga kita tidak mau juga dong rugi ya karena beban itu terlalu tinggi, maka kita tunggu," tukas Buwas. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya