Mochtar Riady Ramal Mobil Listrik Bakal Banjiri Indonesia 3 Tahun Lagi

Ramalan itu diberikannya saat berbincang dengan seorang petinggi perusahaan yang banyak memproduksi baterai

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 28 Nov 2019, 13:45 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2019, 13:45 WIB
Konvoi Kendaraan Listrik Sambut Formula E 2020
Mobil BMW i8 Roadster, i8 Coupe dan BMW i3s mengawal konvoi mobil listrik jelang jadwal pelaksanaan balap mobil listrik atau Formula E 2020 di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (20/9/2019). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menaiki mobil listrik berjenis BMW i8 roadster. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Lippo Group Mochtar Riady memprediksi, keberadaan kendaraan listrik dalam bentuk mobil dan motor akan membanjiri Indonesia dalam waktu 3 tahun ke depan.

Ramalan itu diberikannya saat berbincang dengan seorang petinggi perusahaan yang banyak memproduksi baterai.

Mochtar Riady menantang pihak yang bersangkutan untuk cepat beradaptasi dengan zaman, dimana nanti baterai akan banyak dipakai untuk kendaraan listrik.

"Dia bilang itu masih lama. Saya bilang tidak, sepeda motor dan mobil listrik 3 tahun akan banjir di sini. Harus ubah teknologi baterai, kalau tidak pabrik dia akan tutup," tegas dia di Jakarta, Kamis (28/11/2019).

"Kita tidak akan cerita lagi sepeda motor bensin. 30 tahun lagi, kita cerita tentang motor listrik, mobil listrik. Mobil listrik ini semua adalah tergantung pada baterai," ucap Mochtar Riady.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Teknologi Baterai

Baterai Mobil Listrik
Warna biru itu merupakan baterai di mobil listrik (Foto: Electrek).

Dia pun mengatakan, teknologi baterai bakal banyak menggunakan bahan berbasis grafit. Bahan tersebut jika digabung dengan molekul karbon disebutnya akan memiliki tenaga lebih besar, meski berukuran lebih kecil dan tipis.

"Dengan satu kali charge, baterai dengan bahan ini cuman butuh waktu 10 menit untuk bisa penuh. Itu bisa digunakan jalan sampai 1.000 km," jelas dia.

Oleh karenanya, Mochtar Riady mengajak produsen baterai di Tanah Air untuk gencar berinovasi membuat baterai kendaraan listrik, sehingga produk tersebut bisa diperdagangkan di pasar global.

"Bagaimana memakaikan teknologi ini untuk mempromosi ke internasional, ini adalah tugas kita. Gunakan teknologi supaya barang Indonesia bisa dijual di seluruh dunia. Itu yang kita kejar," imbuh dia.


Pertamina Cari Mitra untuk Produksi Baterai Kendaraan Listrik

Tiongkok Ciptakan Baterai Super untuk Mobil Listrik
Ilmuwan Tiongkok mengklaim berhasil mengembangkan baterai dengan kapasitas super, hanya perlu waktu pengecasan beberapa detik saja.

PT Pertamina (Persero) kembali menyatakan niat untuk ikut terjun ke dalam industri produksi baterai kendaraan listrik. Langkah ini dilakukan seiring dengan upaya pemerintah yang gencar mengobarkan program Kendaraan Bermotor Listrik (KBL).

VP New & Renewable Energy Investment, Planning and Risk Management Directorate Pertamina, Kristyadi Winarto mengatakan, pihaknya saat ini tengah mencari partner yang cocok untuk membangun industri baterai kendaraaan listrik.

"Sekarang dalam market study dan pencarian partner. Jadi kita melihat potensi market berapa dan sedang mencari partner yang memenuhi kriteria," kata dia di Jakarta, Selasa (26/11/2019).

Namun, ia menambahkan, Pertamina belum mengetahui berapa besaran dana yang akan diinvestasikan untuk terlibat dalam produksi baterai tersebut.

"Walaupun secara personal kita punya kemampuan, cuman untuk lebih menjual produknya kita perlu partner tadi. Kalau baterai itu kan ada beberapa kriterianya yang dipercaya industri otomotif," beber dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya