INACA Sayangkan Garuda Indonesia Selundupkan Harley Davidson

INACA menghimbau kepada seluruh anggotanya untuk mematuhi peraturan penerbangan

oleh Athika Rahma diperbarui 05 Des 2019, 19:30 WIB
Diterbitkan 05 Des 2019, 19:30 WIB
Garuda Indonesia kedatangan armada A330-900 Neo.
Garuda Indonesia kedatangan armada A330-900 Neo.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Denon Prawiraatmadja menyayangkan insiden penyelundupan komponen motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang melibatkan Garuda Indonesia.

Disampaikan melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (5/12/2019), mengimbau agar seluruh anggota INACA mematuhi prosedur yang ada.

"INACA menghimbau kepada seluruh anggota baik penerbangan berjadwal maupun kargo untuk mematuhi peraturan penerbangan yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara," jelasnya.

Hal ini dinilai mengecewakan, apalagi Garuda Indonesia adalah flag carrier alias maskapai penerbangan nasional.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan akan mencopot jabatan Direktur Utama Garuda Indonesia jika benar-benar terbukti melakukan tindakan penyelundupan ini. Dari hasil laporan komite audit yang disampaikan kepada Erick, penumpang berinisial AA menjadi pemilik komponen motor Harley Davidson tipe Shovelhead yang bernilai Rp 800 juta tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kronologi Temuan Harley Davidson Ilegal di Pesawat Garuda Indonesia

Onderdil Harley Davidson dan Brompton
Onderdil motor Harley Davidson yang diselundupkan menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia saat konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019). Harga motor Harley Davidson keluaran tahun 1970-an tersebut mencapai Rp 800 juta per unitnya. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membeberkan kronologi temuan sparepart motor Harley Davidson dalam pesawat Garuda Indonesia tipe Airbus A330-900 seri Neo yang datang dari pabrik Airbus di Perancis.

Awalnya, Bea Cukai melakukan pemeriksaan sarana pengangkut/plane zoeking terhadap pesawat Garuda Indonesia yang datang dari pabrik Airbus di Perancis pada Minggu, 17 November 2019.

"Kedatangan pesawat tersebut diberitahukan oleh pihak Garuda Indonesia, dengan nomor flight GA9721 tipe Airbus A330-900 seri Neo. Pesawat tersebut mengangkut 10 orang kru sesuai dokumen general declaration crew list dan 22 orang penumpang," ujar dia di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Dari 22 penumpang, SAW dan LS mengaku sebagai pemilik barang selundupan. SAW adalah nama yang tertera pada claimtag 15 koli yang berisi sparepart motor Harley Davidson bekas dengan kondisi terurai.

Sedangkan LS adalah nama yang tertera pada claimtag 3 koli yang berisi 2 unit sepeda Brompton kondisi baru beserta aksesoris sepeda.

Pendaratan pesawat tersebut dilakukan di hanggar PT GMF sesuai permohonan izin yang disampaikan pihak Garuda Indonesia kepada Bea Cukai Soekarno Hatta.

Pendaratan di hanggar PT GMF dilakukan khusus untuk keperluan seremoni dikarenakan pesawat tersebut bertipe baru dan belum pernah dimiliki/dioperasikan oleh Garuda Indonesia sebelumnya.

Erick Thohir Pecat Dirut Garuda Indonesia yang Selundupkan Harley

Onderdil Harley Davidson dan Brompton
Menteri BUMN Erick Thohir saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memberhentikan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Ashkara atas penyelundupan onderdil Harley Davidson keluaran 1970-an yang didatangkan dari Prancis. Pemecatan tersebut, usai Ari Ashkara mengaku merupakan pemilik barang selundupan tersebut.

"Saya sebagai Kementerian BUMN, akan memberhentikan saudara Direktur Utama Garuda Indonesia," ujar Erick di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12).

Erick mengatakan, pemecatan Ari Ashkara tidak bisa dilakukan secara langsung sebab harus melewati proses Rapat Luar Biasa Pemegang Saham. Mengingat perusahaan tersebut merupakan perusahaan milik publik.

"Untuk proses pemberhentian tidak bisa langsung hari ini, nanti ada rapat pemegang saham umum. Tapi kita langsung menunjuk pelaksana tugas," jelasnya.

Dia menambahkan, Kementerian BUMN sebenarnya menginginkan Dirut Garuda Indonesia itu mengundurkan diri. "Saya tadi pagi mengharapkan individu yang terlibat mengundurkan diri daripada dicopot dengan tidak hormat. Dari pada malu disorot keluarga, tetangga," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya