Menteri Syahrul Dukung Budidaya Pertanian Melalui KUR dan Asuransi

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menghadiri Tani's Day di area Car Free Day (CFD) di Lapangan Renon, Denpasar, Bali.

oleh Reza pada 05 Jan 2020, 18:34 WIB
Diperbarui 07 Jan 2020, 19:02 WIB
Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menghadiri Tani's Day di area Car Free Day (CFD) di Lapangan Renon, Denpasar, Bali.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menghadiri Tani's Day di area Car Free Day (CFD) di Lapangan Renon, Denpasar, Bali. Dalam acara ini, Mentan mendorong petani di Bali memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR) sektor pertanian. Tujuannya, agar bisa membeli sarana dan prasarana pertanian sendiri sesuai kebutuhan.

"Ada unsur edukasinya juga, sehingga petani terbiasa dengan menghitung sendiri, cari sendiri traktornya, tinggal misalnya eksistensi traktor ini kelebihannya ini, kekurangannya ini dan sebagainya," ujar Mentan SYL, Minggu (5/1).

Menurut Mentan, dengan bunga kredit KUR sektor pertanian sebesar enam persen, maka bisa membuat petani menghitung skala pasar maupun bisnis, yang selanjutnya juga dituntun jajaran aparat pertanian.

"Pada 2020, total alokasi KUR untuk sektor pertanian bagi 34 provinsi di Tanah Air sekitar Rp 50 triliun. Untuk Bali, jika sudah siap, bisa mengambil alokasi sampai Rp1 triliun," ungkapnya.

Mentan SYL mengatakan, sering kali kalau cuma dibagikan sarana dan prasarana seperti traktor, maka kadang-kadang, jika rusak sedikit karburatornya atau macet, malah sudah dianggap besi tua lalu dibuang petani.

"Dengan KUR, intervensi mekanisasi dan teknologi yang dibutuhkan bisa lebih cepat, dibandingkan yang dibagi-bagi oleh pemerintah," cetusnya.

Dalam kegiatan jalan santai ini, Mentan juga berharap Bali bisa meningkatkan kualitas pertaniannya. Bali harus menjadi lokomotif dan pintu gerbang ekspor pertanian.

"Saya ketika menjadi Bupati belajar subak dan terasering dari Bali. Bali harus meningkatkan kualitas pertaniannya," kata Mentan SYL.

Ia pun menegaskan jika pertanian itu ialah Indonesia. Karena itu, kita dilarang bermain-main dengan urusan perut. Pihaknya pun bertekad meningkatkan ekspor produk pertanian tiga kali lipat 2020-2024.

"Negara kita besar tak boleh kalah dari negara lain. Yang paling pasti, Indonesia maju, lapangan pekerjaan tersedia, bila pertanian maju, mandiri, modern," ungkapnya.

Dalam acara ini, juga ada penyerahan secara simbolis bantuan bantuan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan dan Penyerahan KUR dari 3 bank (Mandiri, BRI, BNI).

Adapun bantuan Ditjen PSP meliputi penyerahan Klaim AUTS Provinsi Bali 2019, penyerahan Polis AUTP Provinsi Bali 2019 seluas 13.833,66 Ha, Program Bantuan Premi AUTS/K untuk melindungi kematian sapi/kerbau TA.2020 sejumlah 120.000 ekor, dan Program Bantuan Premi AUTP untuk melindungi lahan sawah dari gagal panen TA.2020 Seluas 1.000.000 Ha.

"Semoga petani Bali makin menyadari betapa pentingnya mengikuti AUTP. Tidak hanya melindungi dari ancaman kekeringan saja, juga memberikan rasa nyaman dan aman saat musim hujan yang berpotensi banjir," jelas Dirjen PSP Kementan Sarwo Edhy.

Selain itu, juga ada pengundian 7 hadiah utama Program Kompetisi Pendaftaran Bantuan Premi AUTS/K dan AUTP melalui aplikasi SIAP TA.2019. Undian ini untuk seluruh PPL se-Indonesia. 2 hadiah utama (umroh) diundi oleh Menteri Pertanian dan 5 hadiah lain (Motor) diundi oleh eselon 1 lingkup Kementan.

Hadiah paket Umroh dimenangkan PPL asal Bojonegoro dan Banjar. Sementara hadiah motor dimenangkan oleh PPL dari Tuban (2 orang), Konawe, Gorontalo, dan Gorontalo Utara.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya