Erick Thohir Bakal Bentuk Holding Pariwisata

Erick Thohir tengah merombak kebijakan pembentukan holding penerbangan menjadi holding pariwisata.

oleh Athika Rahma diperbarui 09 Jan 2020, 12:45 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2020, 12:45 WIB
Erick Thohir Bertemu Aburizal Bakrie
Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir memimpin pertemuan sembilan perwakilan partai pendukung koalisi ke kediaman pribadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie di Jakarta, Senin (8/10). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir tengah merombak kebijakan pembentukan holding penerbangan menjadi holding pariwisata.

Hal itu diungkapkan oleh Plt Direktur Utama Garuda Indonesia Fuad Rizal yang menyambangi kantor Kementerian BUMN, Kamis (9/1/2020).

"Tadi rapat holding pariwisata. Holding penerbangan diperluas jadi holding pariwisata," ujar Fuad.

Pembahasan mengenai holding tersebut memang baru berlangsung hari ini. Namun, rapat pembahasan tidak dipimpin oleh Erick Thohir langsung.

Fuad enggan menjawab jumlah pasti BUMN yang mengikuti rapat. Dirinya juga belum mengetahui bagaimana peran maskapai nasional tersebut dalam holding nantinya.

"Belum tahu. Ini kan baru awal-awal," ujarnya singkat.

Sementara, konsep pembentukan holding BUMN penerbangan sebenarnya sudah digagas sejak era kepemimpinan Menteri BUMN Rini Soemarno. Namun, kelanjutannya masih belum diketahui pasti hingga sekarang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ini Cara Erick Thohir Bereskan Hotel-Hotel BUMN

Hotel Grand Inna Malioboro
Nah, untuk mendapatkan suasana heritage, kamu bisa memilih hotel dengan nuansa serupa. Banyak sekali hotel baru yang bertebaran di sekitar jalan Malioboro. Salah satunya ialah Grand Inna Malioboro.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membeberkan langkah yang akan dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir dalam  merapikan bisnis hotel milik BUMN yang induknya tidak memiliki core bisnis perhotelan.

Cara tersebut ialah dengan menyatukan pengelolaan hotel tersebut kepada BUMN yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) alias sudah IPO (initial public offering).

"Untuk hotel-hotel di BUMN nanti akan disatukan (pengelolaannya), dimasukkan ke perusahaan BUMN yang sudah IPO," ujar Arya di Kementerian BUMN, Selasa (7/1/2020) malam.

Rencananya, pengelolaan hotel ini akan diserahkan kepada BUMN dengan kinerja yang kurang baik, sehingga nantinya BUMN tersebut bisa meningkatkan performanya.

Namun, Arya belum mengetahui secara pasti BUMN mana saja yang bakal mengelola bisnis hotel tersebut. Skema pengelolaannya pun masih disusun.

"Ini masih dicari apakah bentuknya diambil, atau dibeli untuk memperkuat Tbk (perusahaan terbuka) itu," ujar Arya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya