Liputan6.com, Jakarta - Komite Stabilitas Slstem Keuangan (KSSK) menyebut stabilitas sistem keuangan triwulan IV 2019 tetap terkendali di tengah ketidakpastian perekonomian global yang menurun dan ditengah sorotan masyarakat terhadap permasalahan pada beberapa lembaga jasa keuangan di tanah air.
Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati mengatakan, terdapat sejumlah perkembangan positif terkait kemajuan perundangan perdagangan antara Amerika Serikat- Tongkok. Meskipun kelanjutan proses keluarnya lnggris dari Uni Eropa (Brexit) dan beberapa resiko geopolitik global masih perlu menjadi perhatian.
Baca Juga
"Rapat KSSK menyimpulkan stablitas sistem keuangan triwulan IV 2019 tetap terkendali di tengah ketidakpastian perekonomian global yang menurun," ujar Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (22/1/2020).
Advertisement
Ketidakpastian yang mereda di Triwulan IV 2019 juga berdampak pada menurunnya resiko di pasar keuangan global dan mendorong berlanjutnya aliran masuk modal asing ke negara berkembang termasuk Indonesia.
Di sisi domestik, KSSK melaporkan, perekonomian Indonesia tetap berdaya tahan yang ditandai dengan terjaganya pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi khususnya di sektor bangunan. Ekspor mulai meningkat meskipun kinerja investasi non-bangunan masih perlu menjadi perhatian.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rupiah Menguat
Neraca Pembayaran lndonesia secara keseluruhan tahun 2019 diperkirakan mencatat surplus yang dipengaruhi oleh aliran masuk modal asing yang besar dan defisit transaksi berjalan yang menurun.
Nilai tukar Rupiah mengalami penguatan didorong oleh berlanjutnya aliran masuk modal asing, bekerjangan mekanisme pasar dan meningkatnya kepercayaan investor.
Demikian juga inflasi, tetap terkendali di dalam kisaran target. Pada sektor jasa keuangan, stabilitas tetap terjaga. Terkait permasalahan pada beberapa lembaga jasa keuangan, langkah-langkah penanganan secara terkoordinasi dan komprehensif terus dilakukan.
"KSSK tetap mewaspadai potensi risiko yang berasal dan perekonomian global maupun dalam negeri dengan meningkatkan koordinasi kebijakan untuk mempertahankan stabilitas sistem keuangan dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Bank Indonesia (Bl) terus memperkuat bauran kebijakan. Kebijakan moneter akomodatif tetap dipertahankan, konsisten dengan perkiraan inflasi yang terkendali dalam kisaran sasaran 3 plus minus 1 persen pada tahun 2020," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement