Pemerintah Siapkan Paket Wisata Domestik Antisipasi Dampak Virus Corona

Kemenparekraf siapkan tiga paket wisata domestik untuk antisipasi menurunnya kunjungan wisatawan akibat virus Corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2020, 18:40 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2020, 18:40 WIB
20150828-Pantai Pandawa-Bali
Sejumlah wisatawan menikmati keindahan Pantai Pandawa, Bali, Jumat (28/8/2015). Wisatawan mancanegara menjuluki pantai pandawa dengan sebutan Secret Beach. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebut Kemenpar siapkan tiga paket wisata domestik untuk antisipasi menurunnya kunjungan wisatawan akibat virus Corona.

"Kita bikin dari kementerian pariwisata membuat paket-paket wisata untuk domestik, mengurangi kerugian inilah (virus Corona)," tegasnya.

Luhut memastikan telah dilaksanakannya instruksi Jokowi, yang memberikan harga diskon pesawat penerbangan ke tiga destinasi wisata yang mengalami penurunan jumlah wisatawan, seperti Bali, Sulawesi Utara, dan Bintan.

"Efektifnya saya nggak tahu, tapi saya kira segera, mereka sudah kerja kok, itu perintah Presiden kemarin, dari pada kosong dikasih saja (diskon)," tandasnya

Luhut berharap wabah virus Corona tidak menjangkiti masyarakat Indonesia yang berimbas kerugian di sektor pariwisata.

"Kita belum tahu, kita hitung suspect banyak dari kemarin tapi kita harap janganlah," pungkasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menparekraf Siapkan Strategi Baru Genjot Pariwisata di Tengah Wabah Corona

Menteri Siti Nurbaya hingga Wishnutama Bahas Transformasi Ekonomi II
Menparekraf Wishnutama saat diskusi panel VII Rakornas Indonesia Maju antara Pemerintah Pusat dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019). Panel VII membahas transformasi ekonomi II. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama sebut pemerintah mempunyai berbagai strategi baru dalam mengatisipasi dampak pariwisata akibat wabah virus Corona.

"Banyak starateginya, kita bikin rute (penerbangan) baru, kita tingkatkan promosi yang lebih insentif, dan lagi dalam proses pembicaraan teknis untuk menyiapkan pasar baru" paparnya, di Kompleks Kemenkeu, Jakarta, seperti ditulis Sabtu (8/2/2020).

Untuk diketahui, pemerintah Indonesia resmi menutup rute penerbangan dari dan ke China, sampai waktu yang belum ditentukan. Pada Rabu (5/2) tepat pukul 00.00 WIB.

Hal ini berdampak negatif bagi sektor pariwisata dalam negeri. Ia, memperkirakan kerugian akibat virus Corona ini mencapai angka USD 4 miliar atau setara Rp 54,6 triliun. Dengan rincian, berkisar USD 2,8 miliar atau senilai Rp 38,2 triliun hilangnya pendapatan negara dari turis China.

"Ini bicara kerugian potensi satu tahun ya, kami kan tidak tahu kapan ini kelar (virus corona), mudah-mudahan ini cepat," tandas dia. 


Peluang Pariwisata Lokal di Tengah Wabah Corona

Menteri Pariwisata (Menpar) Wishnutama mengaku kagum terhadap event Bogor Street Festival Cap Go Meh yang digelar di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/2/2020).
Menteri Pariwisata (Menpar) Wishnutama mengaku kagum terhadap event Bogor Street Festival Cap Go Meh yang digelar di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/2/2020). (Liputan6/Achmad Sudarno)

China saat ini tengah menjadi negara yang masuk daftar hitam sebagai destinasi wisata. Beberapa negara memberhentikan penerbangan menuju dan dari China akibat virus Corona. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menekan penyebaran virus Corona ke negara-negara lain.

Tak terkecuali Indonesia. Pemerintah juga sudah memberhentikan penerbangan dari dan menuju China. Hal tersebut berdampak pada sektor pariwisata, baik di China maupun negara-negara lain yang menjadi destinasi turis China.     

Nunung Rusmiati, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), menjelaskan bahwa hal ini dapat menjadi peluang bagi pariwisata lokal. Menurutnya, strategi yang tepat harus disiapkan untuk menghadapi peluang ini.

"Kami sudah merancang paket-paket alternatif yang menarik dengan harga terjangkau sebagai destinasi alternatif. Dalam paket termasuk akomodasi, penginapan, dan lain-lain." jelasnya di studio Liputan6.com, Jumat (7/2/2020).

Menurutnya, hingga saat ini kerugian yang dialami oleh seluruh agen travel di Indonesia diperkirakan mencapai USD 1.000 hingga USD 1.500. Nunung juga menambahkan bahwa Indonesia memiliki peluang cukup besar untuk pariwisata karena masih berstatus aman dari virus corona.

Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan resmi memberhentikan sementara penerbangan dari dan menuju ke China pada Rabu (5/2) lalu. Hal tersebut sebagai salah satu upaya untuk mencegah kemungkinan Virus Corona masuk ke Indonesia.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya