Ada Internet, UMKM di Wilayah Terpencil Tak Lagi Kesulitan Pasarkan Produk

Sebanyak 3,79 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sudah memanfaatkan platform daring dalam memasarkan produknya.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Feb 2020, 13:06 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2020, 13:06 WIB
BTS Dibangun di Daerah Terpencil
Sebuah menara BTS dibangun di Puncak Kawah ijen, Banyuwangi, Selasa (3/7). Pemasangan menara BTS tersebut dilakukan dalam rangka mendukung target kunjungan turis asing sebesar 17 juta pada tahun 2018. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Akses internet yang andal tampaknya sudah bukan menjadi kendala yang besar bagi masyarakat di daerah terpencil. Sebab, saat ini telah muncul beragam layanan internet yang mampu menjangkau hingga ke wilayah pelosok, salah satunya Ubiqu Sinyalku.

Direktur Niaga PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) atau perusahaan yang bergerak di sektor bisnis telekomunikasi dan informasi berbasis satelit, Agus Budi Tjahjono menyebutkan, antusiasme masyarakat pelosok untuk mendapatkan akses internet saat ini semakin meluas.

"Data PSN sekitar 1.643 orang sudah menjadi wirausaha di daerah karena adanya internet satelit, salah satunya produk PSN, Ubiqu Sinyalku. Dampak yang dihasilkan ini cukup besar, dan bermanfaat untuk masyarakat di sekitarnya," kata Agus Budi Tjahjono dikutip dari Antara, Rabu (12/2/2020). 

Sementara berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hasil dari SE2016-lanjutan, usaha mikro kecil mencapai lebih dari 26 juta usaha atau 98,68 persen dari total usaha nonpertanian di Indonesia dan sebanyak 3,79 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kesemuanya sudah memanfaatkan platform daring dalam memasarkan produknya.

Meski demikian, kata dia, jumlah itu masih 8 persen dari total pelaku UMKM yang ada di Indonesia, yakni 59,2 juta orang.

Oleh karena itu, kata dia, Ubiqu Sinyalku dari PSN akan terus berusaha mendorong penggunaan internet untuk seluruh wilayah pelosok Indonesia.

General Manager Marketing PSN Meidiyanto Andwiputro mengatakan, Ubiqu Sinyalku dirancang untuk memberikan kesempatan kepada wirausaha daerah pelosok dalam membuka usaha akses wifi.

"Masyarakat daerah 3T, khususnya untuk para pelajar, dapat mendapatkan informasi untuk sarana penunjang pendidikan mereka, karena nominal voucher yang terjangkau dan jenis voucher pada Sinyalku dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Dimulai dari nominal harga Rp 3.500 hingga Rp 550.000 dengan masa aktif 1-30 hari," katanya.

Ia berharap, Ubiqu Sinyalku terus dapat membantu pemerintah dalam pemerataan internet di daerah pelosok, serta mendorong UKM untuk Go Online di 2019, karena potensinya cukup besar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pasarkan Produk Secara Digital, Pelaku UKM Harus Melek Teknologi

Berburu Aneka Produk di UMKM Export BRILian Preneur 2019
Pedagang kerajinan menunggu pembeli saat pameran UMKM Export BRILian Preneur 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (20/12/2019). UMKM Export BRILian Preneur 2019 berlangsung hingga 22 Desember. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kementerian Koperasi dan UKM (Usaha Kecil Mikro) meminta agar setiap pelaku UKM untuk bisa menggunakan atau memanfaatkan teknologi terkini sebagai penunjang usaha.

Hal itu bertujuan, agar setiap pelaku UKM di Indonesia dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas, sehingga nantinya mampu bersaing secara global, terlebih Indonesia menghadapi era revolusi 4.0.

BACA JUGA

Dorong UKM Naik Kelas, Kemenkop Gandeng Telkom Siapkan Platform Digital "Saat ini, kita tengah melakukan pembinaan pada setiap pelaku UKM yang ada di Indonesia. Sedikitnya ada 60 ribu pelaku usaha yang kita bina khususnya soal teknologi," kata Asisten Deputi Standarisasi dan Sertifikasi Kementerian Koperasi dan UKM, Siti Darmawasita saat membuka Gebyar UKM Milenial di Tangerang, Rabu (13/11/2019).

Jadi, pemasaran produk bukan hanya terfokus di sekitar tempat tinggal atau daerahnya saja, melainkan bisa mencangkup seluruh Indonesia, bahkan hingga ke mancanegara. Terlebih menurutnya saat ini, Presiden Joko Widodo tengah berusaha mendongkrak bisnis UKM untuk dijadikan corong perekonomian Indonesia terutama dari segi investasi.

"Kita tingkatkan lagi UKM ini, baik itu dengan pembinaan yang melek teknologi ataupun kemudahan aturan yang pemerintah berikan. Seperti saat ini, pada program yang ada di kementerian, kita bantu juga UKM dengan cara memberikan kemudahan modal, serta mengurus sertifikat halal dan ijin edar yang berasal dari BPOM," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya