Liputan6.com, Jakarta Amazon menyatakan bahwa telah menghapus lebih dari 1 juta produk dari daftar barang di toko online tersebut karena harganya dimainkan terkait virus Corona. Selain itu, Amazon juga menghapus produk dari daftar karena barang tersebut menggunakan virus Corona sebagai iklan
Dikutip dari CNN, Rabu (4/3/2020), perusahaan mengatakan bahwa pihaknya “selalu meminta penjual memberikan informasi yang akurat” di halaman produk dan akan menghapus bila kebijakan ada yang dilanggar oleh penjual.
Baca Juga
Amazon menyatakan bahwa penjual harus mengikuti Fair Pricing Policy, dimana perusahaan tidak bisa menetapkan harga “secara signifikan lebih tinggi” karena melihat tempat lain atau menjual barang yang “menyesatkan pelanggan”.
Advertisement
Penghapusan dilakukan setelah Majalah Wired menemukan eksploitasi harga pada produk yang berhubungan dengan virus Corona, seperti masker atau dengan biaya pengiriman yang sangat tinggi. Contohnya, Majalah Wired menemukan penjual masker wajah yang menawarkan harga lima kali dari harga normal.
"Kami kecewa karena pelaku berusaha untuk menaikkan harga secara artifisial pada produk kebutuhan dasar selama krisis kesehatan global dan, sejalan dengan kebijakan lama kami, baru-baru ini memblokir atau menghapus puluhan ribu penawaran," Juru bicara Amazon kepada CNN Business.
"Kami terus memantau toko kami secara aktif dan menghapus penawaran yang melanggar kebijakan kami." lanjut dia.
Penjual pihak ketiga di Amazon telah dikritik di masa lalu karena menjual produk yang cacat atau curang dengan sedikit pengawasan.
Ketakutan juga mencekam konsumen karena virus Corona terus menyebar. Toko-toko besar, seperti CVS (CVS) dan Walgreens (WBA), memperingatkan bahwa mungkin ada kekurangan produk desinfektan seperti pembersih tangan dan tisu pembersih.
Sekarang ada lebih dari 88.000 kasus virus Corona di seluruh dunia. Ini telah menewaskan lebih dari 3.000 orang, dengan sebagian besar berada di China.
Reporter : Tiara Sekarini
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Takut Virus Corona, Amazon Imbau 798 Ribu Karyawan Tak Lakukan Perjalanan
Sebelumnya, perusahaan teknologi Amerika Serikat Amazon mengimbau 798 ribu karyawannya untuk menghindari perjalanan-perjalanan yang tidak penting. Perjalanan yang diminta untuk dihindari adalah perjalanan baik ke dalam maupun luar negeri.
Perintah perusahaan yang dikeluarkan pada Jumat lalu ini terkait dengan kewaspadaan atas mewabahnya virus corona (Covid-19) di luar Tiongkok.
BACA JUGA
Berdasarkan laporan The New York Times, para karyawan bagian operasional yang bertugas memeriksa teknologi perusahaan dan logistik global mendapatkan email langsung dari Senior VP, Dave Clark.
Email ini berisi perintah untuk tidak merencanakan meeting yang mengharuskan mereka melakukan perjalanan, setidaknya hingga bulan April. Perusahaan berharap saat itu wabah virus corona sudah menurun di seluruh dunia.
Dalam laporan Business Insider yang dikutip Senin (2/3/2020), juru bicara perusahaan mengkonfirmasi, pihak Amazon telah mengirimkan panduan menghindari perjalanan-perjalanan tak penting bagi semua karyawan, termasuk tim operasional yang ada di seluruh dunia.
Advertisement