Liputan6.com, Jakarta - Waralaba kuliner lokal, Tapisi makin fokus melebarkan sayap bisnisnya. Tercatat, sejak didirikan pada penghujung akhir tahun lalu, jumlah mitra Tapisi terus bertambah hingga kini telah berada di tujuh propinsi di Indonesia.
“Alhamdulillah, Kami kini sudah tambah di tujuh propinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Jambi. Di Bali kita buka langsung tujuh gerobak pada Januari kemarin,” ujar Founder Tapisi Akbar Temmuyin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (17/3/2020).
Apa yang dilakukan Tapisi menurut Akbar karena ia ingin mendesain bisnisnya seperti formula one, yakni selalu berakselerasi cepat di tengah sejumlah ancaman global yang mendera negara-negara besar termasuk Indonesia. Akbar merinci sedikitnya ada tiga persoalan utama global saat ini termasuk wabah virus corona yang makin massif.
Advertisement
“Khusus corona yang terjadi di saat bagi banyak orang menjadi ancaman serius, Kami justru melihat sebaliknya yaitu peluang. Dalam sejumlah artikel dan penelitian disebutkan bahwa pisang bisa menjadi salah satu makanan yang dapat menangkal perkembangan virus corona,” rinci Akbar.
Tapisi yang bergerak di bidang bisnis kuliner lokal yakni tahu, pisang dan singkong kata Akbar tidak hanya menjajakan makanan khas Indonesia yang sudah terkenal, tapi juga ternyata bisa menjadi media penyembuhan corona.
Lebih lanjut Akbar memaparkan, pisang dalam penelitian tersebut dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjadi sumber utama vitamin B-6 sehingga mampu mencegah virus corona.
“Nah itulah yang saya sebut sebagai peluang, dimana bisa menjadi opsi menarik bagi masyarakat yang ingin memulai berwirausaha dengan mudah, sehat dan terjangkau namun bisa mendatangkan profit menggiurkan,” sebutnya seraya tersenyum.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kembangkan Bisnis
Meski sekadar bisnis gorengan, Akbar mengaku siap membawa Tapisi menjadi lebih besar dan berkembang lagi. Dia berharap, waralaba gorengan yang dijajakan dengan gerobak ini bisa hadir di negara asean lainnya pada 2020.
"Saya ingin memasyarakatkan tahu isi, pisang goreng, dan singkong goreng (tapisi) dikenal di mancanegara, go international," lanjutnya.
Salah satu langkah unik yang Tapisi lakukan dalam membangun jaringan adalah dengan melakukan pre-sales sejak sebelum resmi berdiri. Sehingga dengan cara ini, pihaknya telah mengetahui keinginan pasar dan menjadi bahan referensi sebelum akhirnya benar-benar resmi dirilis.
Akbar mengatakan, sekitar 65 persen-70 persen mitra Tapisi sudah punya lokasi untuk berdagang. Syaratnya, di tempat strategis, namun tidak menggangu ketertiban umum. Jika mitra tidak memiliki lahan berjualan, pihaknya membantu menyewakan tempat di lokasi yang diperuntukkan usaha seperti pujasera atau depan minimarket. "Kami bantu sewakan untuk 1-2 bulan pertama," kata lulusan Sarjana Perhotelan ini.
Selain itu, melihat pada laju bisnis yang berbasis di Kemayoran, Jakarta ini cukup pesat, tak ayal membuat Tapisi diganjar penghargaan sebagai Business Opportunity (BO) Market Leader Awards 2020 dari Majalah Franchise Indonesia yang bekerjasama dengan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) pada Sabtu, pekan lalu.
Advertisement