Stok Bawang Putih Menipis, Pengusaha Minta Impor Dipercepat

Pengusaha saat ini sedang menunggu impor bawang putih dari China dikarenakan stok tak mencukupi.

oleh Tira Santia diperbarui 18 Mar 2020, 18:15 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2020, 18:15 WIB
Bawang Putih
Bawang putih (Liputan6.com/Tira Santia)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi, mengatakan bahwa saat ini sedang menunggu impor bawang putih dari China dikarenakan stok tak mencukupi.

"Food station saat ini masih punya stok sekitar 200 ton bawang putih, artinya hanya bisa dipasarkan sekitar 1-2 minggu ini, kami juga udah laporkan ke pak menteri pertanian, dirjen holtikultura untuk mempercepat Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH)," kata Arief setelah melakukan pantauan bersama Menteri Pertanian, di gudang PT Food Station Tjipinang, Jakarta, Rabu (18/3/2020).

Saat ini pihaknya sedang menunggu RIPH guna mendapatkan pasokan impor bawang putih dari China, dengan berkoordinasi dengan kementerian terkait seperti Kementerian perdagangan.

"Jadi kita memprediksi supaya bisa cepat, bisa kita dorong ke menteri perdagangan untuk segera disetuji impor," ujarnya.

Menurutnya, harga bawang putih masih dalam kisaran Rp26-27ribu per kg di pasar Kramat Jati, sedangkan Rp45 ribu per kg di pasar turunan, harga itu ia sebut masih normal. "Jadi harganya baik," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Hemat Penjualan

Harga Bawang Putih dan Cabai Melejit
Aktivitas jual beli di pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (6/2/2020). Harga cabai dan bawang putih mengalami kenaikan hingga mencapai dua kali lipat akibat musim hujan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, Arief menegaskan memang saat ini harus saling berkoordinasi dalam kondisi yang tidak menentu ini, kuncinya harus bekerja sama, dan yang terpenting untuk ke depan bisa lebih baik dalam menyusun neraca perdagangan.

Oleh karena itu, kini pihaknya berusaha untuk menghemat penjualan bawang putih, karena stok terbatas. "Bawang putihnya kita hemat. Jualnya bukan ke triger tapi ke pasar-pasar murah, seperti pasar Jaya, tapi memang harus cepet dikeluarkan RIPH nya," ujarnya.

Seharusnya, menurut Arief izin impor itu harus segera disetujui, biasanya tiga sampai empat bulan sudah ada stok bawang putih masuk, tapi sekarang belum ada.

"Kalau ini kuota impor 2019 artinya terakhir Desember 2019, nah ini bawang putih disimpan di cold room sudah dua bulan. Sekarang lagi proses terakhir RIPH, kita sudah mengajukan hingga proses terakhir. Tinggal approve dari dirjen hoktikultura aja," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya