Harga Emas Melambung 2 Persen Usai The Fed Luncurkan Stimulus Moneter

Harga emas naik pada perdagangan Kamis (9/4/2020) usai Teh Fed mengumumkan stimulus besar-besaran

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 10 Apr 2020, 07:30 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2020, 07:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas melonjak lebih dari 2 persen ke level tertinggi dalam sebulan pada Kamis setelah Federal Reserve AS mengumumkan stimulus besar-besaran untuk memerangi korban ekonomi pandemi virus corona.

Dikutip dari laman CNBC, Jumat (10/4/2020), harga emas di pasar spot melonjak 2 persen pada USD 1,678.53 per ounce, setelah sebelumnya mencapai tertinggi sejak 9 Maret di USD 1,684.84. Ini telah meningkat sekitar 3,8 persen selama minggu ini. Emas berjangka AS melonjak 3 persen menjadi USD 1,734.20.

"The Fed meluncurkan stimulus menawarkan bantuan besar untuk usaha kecil dan menengah," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam mulia dan dasar di BMO.

The Fed meluncurkan upaya luas, USD 2,3 triliun untuk mendukung pemerintah daerah dan usaha kecil dan menengah dalam langkah terbaru untuk menjaga ekonomi AS tetap utuh saat negara itu memerangi pandemi virus corona.

Gubernur Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral akan terus menggunakan semua alat yang tersedia sampai ekonomi AS mulai sepenuhnya pulih dari kerugian yang disebabkan oleh wabah. Hal ini yang kemudian menggerakkan harga emas.

 

Dampak Ekonomi Masih Panjang

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mencari tunjangan pengangguran dalam tiga minggu terakhir telah melampaui 15 juta, dengan klaim baru mingguan mencapai 6 juta untuk kali kedua berturut-turut pekan lalu karena pandemi tiba-tiba membuat negara itu berhenti.

Lebih dari 1,47 juta orang telah dilaporkan terinfeksi oleh coronavirus baru secara global dan 87.760 telah meninggal.

"Dampak ekonomi dari pandemi ini kemungkinan besar akan menyita pasar dalam waktu yang sangat lama, bahkan ketika pandemi telah mereda," kata analis Commerzbank dalam sebuah catatan.

"Emas kemungkinan mendapat untung dari melimpahnya uang bank sentral dan utang baru," tambahnya.

Harga emas yang melonjak ini membuat dolar turun 0,5 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya