70 Persen Pemesanan Tiket Kapal Penyeberangan Kini Via e-Ticketing

Pembelian tiket online akan siap diimplentasikan sepenuhnya pada 1 Mei 2020.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 17 Apr 2020, 11:42 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2020, 11:42 WIB
kapal-ferry-130610b.jpg
Kapal Ferry.
Liputan6.com, Jakarta PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyebarangan (ASDP) Indonesia Ferry mempersiapkan sistem pembelian tiket kapal penyeberangan secara online (e-ticketing) guna memitigasi dampak penyebaran virus corona (Covid-19).
 
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi menyampaikan, pembelian tiket online akan siap diimplentasikan sepenuhnya pada 1 Mei 2020. Hingga saat ini, pembelian tiket penyeberangan 70 persen sudah dilakukan secara online.
 
"Paling telat 1 Mei sudah bisa melayani untuk tiket penyeberangan. (Progresnya) sudah mulai berjalan, sudah diberikan laporan ASDP. Di atas 70 persen pakai e-ticketing," jelasnya dalam sambungan video conference, Jumat (17/4/2020).
 
Selain bisa dijamah secara digital, Budi menambahkan, e-ticketing tersebut juga dapat dibeli di gerai milik Alfamart dan Indomaret. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah masyarakat yang belum bersentuhan dengan teknologi online.
 
"Kita juga minta retail di Alfamart untuk bantu penjualan. Ini bisa bantu masyarakat untuk yang tak mengerti teknologi, bisa beli di Alfamart," ungkapnya.
 
 
 

Pemesanan

Pelabuhan Gili Manuk
General Manager (GM) Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Ketapang-Gilimanuk, Fahmi Alweni mengatakan, kenaikan penumpang tahun ini diperkirakan naik sekitar 5 persen dibanding tahun lalu.
Sementara itu, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Irra Puspadewi mengatakan, pembelian e-ticketing untuk kapal penyeberangan bisa dipesan sejak H-30.
 
Dia pun bersikeras untuk mengimplementasikan penggunaan tiket online ini meski banyak mendapat penolakan dari angkutan truk yang tak mengerti cara membelinya.
 
"Kita harus memaksa untuk kebiasaan baru ini. Karena kalau dibiarkan lagi go show kita tidak bisa mengontrol lagi jumlah crowd di lapangan," tegas dia.
 
"Online ini rencananya sudah setahun lalu. Tapi karena ada covid ini dapat lebih cepat direalisasikan. Kami tak mau melihat masyarakat antri terlalu panjang. Itu kenapa kita perlu online, supaya bisa diprediksi berapa jumlah orang yang bisa muat sesuai protokol covid," tandasnya.
 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya