Pesan Sri Mulyani di Hari Kartini: Sudahkah Kita Peduli Sesama?

Menurut Sri Mulyani, dinding-dinding rumah tidak menghalangi kartini untuk bekerja, berkarya dan peduli dengan umat manusia.

oleh Arthur Gideon diperbarui 21 Apr 2020, 08:15 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2020, 08:15 WIB
Menteri Kabinet Kerja Jilid I Hadiri Pelantikan Presiden-Wapres
Menteri Keuangan, Sri Mulyani melambaikan tangan saat tiba menghadiri pelantikan Presiden dan Wapres 2019 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi-Ma'ruf Amin resmi dilantik sebagai Presiden dan Wapres RI periode 2019-2024. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk memperingati Hari Kartini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta kepada seluruh masyarakat untuk meniru semangat Pahlawan Nasional Raden Ajeng Kartini. Semangat Kartini tersebut harus didengungkan untuk menghadapi wabah Corona.

Dikutip dari akun instagram resmi Sri Mulyani, Selasa (21/4/2020), mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini bercerita bahwa Kartini harus dipingit karena mengikuti norma sosial.

Namun dinding-dinding rumah tidak menghalangi kartini untuk bekerja, berkarya dan peduli dengan umat manusia.

Menurut Sri Mulyani, dalam kondisi saat ini seluruh dunia sedang menghadapi pandemi Corona covid-19, manusia harus mencontoh semangat Kartini. "Seperti kartini, tidak seharusnya dinding dinding rumah meghalangi kita untuk peduli kepada sesama manusia," tutur dia.

Para pekerja medis, dokter, perawat, pegawai rumah sakit, mereka berjuang bahkan dengan mengorbankan jiwa dan raga untuk menyelamatkan manusia.

Menurut Sri Mulyani, Sang Pencipta mengharapkan manusia untuk menjadi umat yang bisa peduli dengan sesama manusia dan menjaga alam semesta. "Sudahkah kita semua peduli?" tanya dia.

 

 

Pesan Lengkap

Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lengkapnya, berikut pesan Sri Mulyani di Hari Kartini ini:

"Satu abad lalu Kartini sebagai perempuan, dipingit di rumah karena adat istiadat. Dinding rumah tidak menjadi penghalang bagi Kartini untuk memperjuangkan dan peduli akan nasib perempuan dan anak-anak untuk maju.

Hari ini kita harus tinggal di rumah karena Covid19. Kita dapat mencontoh semangat Kartini - meski di rumah, you can always do good think for your family, your community and your country. Never try to find any excuses to do good things for others.

Mereka yang bekerja siang malam menghadapi ancaman Covid19.

Di garis depan para tenaga medik dokter, perawat, pekerja rumah sakit - memiliki tugas mulia menyelamatkan jiwa manusia dengan resiko jiwa raga mereka sendiri.

Ucapan Terimakasih dan penghargaan tidak akan mampu menebus jasa besar mereka yang telah membaktikan dirinya untuk menolong dan menyelamatkan nasib sesama manusia.

Pandemi Covid19 memberi kesempatan kepada kita semua untuk mampu menunjukkan kualitas kemanusiaan kita.

Seperti Kartini, keperempuanannya, pingitannya, dan berbagai halangan adat, sosial kultural tidak menjadi alasan untuk memajukan kaumnya, dan menjadi pahlawan bangsa dan pahlawan kemanusiaan.

Satu abad lebih, warisan Kartini dalam bentuk kepedulian dan perikemanusiaan yang adil dan beradab tidak pernah musnah.

Pemikirannya yang maju jauh melampaui waktu saat itu, abadi dan lekat dengan kita semua dari jaman ke jaman.

Sang Pencipta menghendaki agar umat manusia selalu mampu dan mau berbuat kebaikan bagi sesama manusia dan bagi alam semesta. Sudahkah kita?"

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya