Ridwan Kamil Minta Kemendag Lakukan Rapid Test di Seluruh Pasar Tradisional Jabar

Menurut Ridwan Kamil, pasar tradisional termasuk tempat yang rentan menyumbang penyebaran virus Corona Covid-19 di Jawa Barat.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mei 2020, 14:10 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2020, 14:10 WIB
Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengikuti Rapat Terbatas Koordinasi Lintas Provinsi bersama Wakil Presiden Republik Indonesia via video conference, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (7/4/20). (Humas Jabar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepada Kementerian Perdagangan (kemendag) untuk menyediakan rapid test bagi pedagang pasar tradisional di wilayah Jawa Barat (Jabar). Langkah ini untuk memastikan keamanan pasar sebagai tempat aktivitas ekonomi masyarakat.

"Saat ini alat rapid test di Jabar masih terbatas. Saya minta ada pengetesan massal dari Kementerian Perdagangan terhadap pedagang pasar tradisional," ujar mantan wali kota Bandung kepada Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Bandung, Jumat (8/5/2020).

Dia mengatakan, pasar tradisional termasuk tempat yang rentan menyumbang penyebaran virus Corona Covid-19 di Jawa Barat. Maka dari itu, rapid test perlu menyasar seluruh pedagang tanpa terkecuali.

Melalui rapid test pula pemetaan penyebaran virus covid-19 dapat diketahui, sehingga memudahkan jajarannya untuk melakukan penanganan pandemi corona di wilayahnya.

Selain itu, pasar harus menjadi fokus monitoring untuk mendukung pengadaan kebutuhan bahan pokok masyarakat.

Lebih jauh, Ridwan Kamil menyebut rapid test merupakan tindakan preventif untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19. Apalagi, belum lama ini salah satu pasar di provinsi Sumatera Barat, sejumlah pedagangnya dinyatakan positif terpapar virus berbahaya asal kota Wuhan.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Ridwan Kamil: Lebih Susah Jadi Gubernur Jabar Dibandingkan Presiden Korsel

Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menggelar pertemuan via video conference dengan bupati dan wali kota se-Bandung raya dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (25/4/2020). (Humas Jabar)

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, mengatakan bahwa peran sebagai gubernur di Jawa Barat lebih susah jika dibandingkan dengan menjadi Presiden Korea Selatan (Korsel) di saat pandemi Corona. Alasannya, anggaran yang dimiliki oleh Jawa Barat sangat minim sehingga harus memutar otak lebih keras. 

Ridwan mengatakan, anggaran penanganan pandemi Corona Covid-19 di Provinsi Jawa Barat sangat kecil. Ia mengklaim anggaran penanganan Corona untuk Jawa Barat hanya 1 persen dari anggaran penanganan Corona Korea Selatan.

"Sebelum covid-19, rakyat saya disubsidi 2,5 persen, setelah covid-19 jadi 40 persen yang harus disubsidi kelompok pas-pasan, di Jawa Barat yang minta bantuan sosial 65 persen, atau 2/3 rakyat kami sekarang. Artinya dari 9 juta jadi 38 juta dari total 50 juta yang harus kami beri makan pakai dana negara, ini berat," kata Ridwan Kamil saat menerima blusukan Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto di Bandung, Jumat (8/5/2020).

Dia kemudian membandingkan dana penanggulangan pandemi covid-19 di Jawa Barat dengan Korea Selatan, bak bumi dan langit. Menurutnya dana yang tersedia di negeri ginseng tersebut hampir sama dengan jumlah penduduk.

Minimnya anggaran yang tersedia membuat dirinya kewalahan dalam menangani pandemi covid-19 di provinsi Jawa Barat. Bahkan di depan Mendag, pria yang akrab disebut Kang Emil tersebut mengaku lebih susah menjadi Gubernur Jawa Barat dibandingkan Presiden Korea Selatan

"Jadi Gubernur Jawa Barat lebih susah dari Presiden Korsel," tegas Ridwan Kamil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya