Dahlan Iskan Akui Gagal Jadi Menteri BUMN

Menurut Dahlan Iskan,BUMN Pangan tidak boleh lebih kecil jika dibandingkan dengan BUMN sektor lain.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mei 2020, 14:20 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2020, 14:20 WIB
Tokoh 'Marketeer of The Year 2014' di Indonesia
Dahlan Iskan saat menghadiri penghargaan Marketeer of The Year 2014 yang digelar oleh Markplus Inc, Jakarta, Kamis (11/12/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan merasa gagal menjadi menteri gara-gara kinerja BUMN Pangan yang dinilai kurang berkontribusi bagi negara. Menurutnya, negara sebesar Indonesia justru kuat di bidang pertahanan namun kalah di bidang pangan.

"Sebetulnya, saya merasa gagal ketika menjadi menteri adalah ketika mendorong agar BUMN mempunyai perusahaan di bidang pangan yang se raksasa-raksasanya. Karena BUMN milik negara, sedangkan pangan adalah ketahanan negara," ujar Dahkan Iskan dalam Video Conference, Jakarta, Senin (18/9/2020).

Dia mengatakan, seharusnya BUMN Pangan memperkuat posisinya untuk sebesar-besarnya berkontribusi menjamin kesejahteraan masyarakat. BUMN Pangan tidak boleh lebih kecil jika dibandingkan dengan BUMN lain di sektor yang berbeda.

"Seharusnya jangan sampai BUMN di bidang pangan lebih kecil dibanding BUMN yang di bidang bisnis pada umumnya yang semua orang sudah bisa melakukan. Ini betul-betul terbalik. Tetapi saya merasa gagal di sini bahkan saya hampir saja menjadi korban di situ," papar Dahkan Iskan.

 

Melayani Rakyat

Senyum Dahlan Iskan Seusai Diperiksa Kasus Korupsi
Senyum mantan Dirut PT PLN, Dahlan Iskan seusai diperiksa Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Jumat (5/6/2015). Dahlan diperiksa sebagai saksi terkait korupsi proyek pembangunan 21 Gardu Listrik Jawa-Bali-Nusa Tenggara.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Dahlan melanjutkan, BUMN Pangan harus tetap melayani rakyat sebagai suatu badan usaha pertahanan negara. Bahkan, dia bergurau, BUMN Pangan tidak boleh kalah dengan Bakso Blok S karena kecil dan jelek,

"Tetapi saya kira ini ide harus tetap hidup bahwa, agak memalukan menurut pendapat saya, kalau BUMN kuat di bidang yang tidak terlalu terkait di bidang ketahanan negara, tetapi sangat lemah dalam bidang yang justru secara langsung terkait dengan kepentingan publik," jelasnya.

"Misalnya waktu itu saya prihatin bahwa BUMN di bidang pangan kalah dengan bakso blok S. Saking kecilnya dan saking jeleknya," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya