Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah kembali memperpanjang pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa. Kebijakan ini dilakukan untuk meringankan beban masyarakat di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perpanjangan BLT Dana Desa ini diberikan sampai dengan September. Adapun perpanjangan ini akan dimulai pada periode Juli-September. Sebelumnya, BLT Dana Desa diberikan hanya tiga bulan yakni April-Juni.
"Antara Juli-September manfaat turun dari Rp 600 ribu menjadi Rp 300 ribu, sehingga total BLT Dana Desa ini mencapai Rp 31,8 triliun," kata dia usai rapat terbatas di Jakarta, Rabu (3/6).
Advertisement
Sebelumnya, pemerintah lebih dulu memperpanjang waktu pelonggaran pemberian listrik gratis untuk golongan 450 Volt Ampere (VA) dan diskon 50 persen untuk golongan 900 VA. Keduanya diperpanjang hingga mencapai 6 bulan ke depan atau sampai September 2020 mendatang. Sebelumnya, pemerintah hanya memberikan waktu tiga bulan terhitung sejak April - Juni saja.
Baca Juga
Sri mulyani merincikan, pengguna listrik 450 VA akan diberikan kepada 24 juta rumah tangga. Sedangkan 900 VA diberikan kepada 7,2 juta rumah tangga. Adapun total anggaran keduanya menelan hingga mencapai Rp61,4 triliun.
"Sebagian memang untuk subsidi listrik 450 VA dan 900 VA subsidi April sampai Juni diperpanjang sampai September," kata dia dalam video conference di Jakarta, Senin (18/5).
Tak hanya memperpanjang subsidi listrik, pemerintah juga memperpanjang program bantuan sosial (bansos) dalam bentuk sembako di Jabodetabek dan non Jabodetabek hingga akhir Desember 2020. Hal itu dilakukan dalam rangka menjaga daya beli masyarakat yang rendah akibat Covid-19.
Program Bansos
Sri Mulyani bilang, program bansos pada masa penyebaran Corona sudah diimplementasikan oleh pemerintah, mulai dari program keluarga harapan hingga Kartu Pra Kerja.
"Bansos sembako Jabodetabek dan bansos tunai non-Jabodetabek diperpanjang menjadi sembilan bulan hingga Desember," kata Sri Mulyani
Bendahara negara ini menyebut, berdasarkan data terpadu, penerima bansos adalah para petani, peternak, dan pekebun yaitu 18,4 juta sendiri. Kemudian pedagang dan pekerja sektor swasta 4,2 juta, pekerja bangunan 3,4 juta, pekerja pabrik sekitar 3,3 juta, supir dan pekerja sektor komunikasi 1,3 juta, nelayan hampir 900 ribu, dan sektor lainnya.
"Ini sudah menyangkut 40 persen dari masyarakat. Itu dukungan pemerintah untuk menahan daya beli agar tidak menurun akibat covid dan merosotnya kegiatan ekonomi di level masyarakat," tandas dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement