Jalan Panjang Proyek Pesawat R80, Cita-Cita Habibie yang Keluar dari Daftar PSN

Eencana R80 untuk terbang perdana kerap mengalami beberapa kali penundaan, yakni yang awalnya direncanakan 2017, 2019, lalu diundur lagi menjadi 2021.

oleh Tira Santia diperbarui 03 Jun 2020, 16:30 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2020, 16:30 WIB
Dua Perusahaan Italia Siap Gabung Bangun Pesawat R80
Replika Pesawat R80 dipamerkan saat penandatanganan Partneship Agreement dengan investor R80, Jakarta, Kamis (22/2). Ilham menuturkan, kehadiran kedua ‎perusahaan tersebut membantu mengembangkan dan membuat R80. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Regio Aviasi Industri (RAI) meminta kepada pemerintah untuk tetap mendukung pengembangan proyek R80, meskipun telah dikeluarkan dari daftar proyek strategis nasional (PSN). Regio Aviasi Industri merupakan perusahaan swasta yang didirikan oleh BJ Habibie yang mengembangkan proyek pesawat nasional R80.

Direktur Komunikasi Regio Aviasi Industri Justin Djogo menjelaskan, perusahaan mengucapkan terima kasih pada pemerintahan yang mendukung fase konseptual program R80, seperti Bappenas yang menfasilitasi ke calon investor dan Kemenlu yang memberikan dukungan economic diplomacy.

Selain itu juga kepada BKPM yang memberikan kemudahan dalam mengurus perizinan, Kemenristek memberikan dukungan program PPTI di bidang pengujian aerodinamika, dan BP Batam memberikan dukungan lokasi Aerospace Park.

“Kami juga berterimakasih kepada masyarakat yang telah mendukung melalui jalur crowd funding dengan menggunakan platform kitabisa.com. Donasi masyarakat dalam jumlah berapapun sangat berarti, mendukung dan menunjukan semangat rakyat terhadap proyek R80,” kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (3/6/2020).

Diketahui memang rencana R80 untuk terbang perdana, kerap mengalami beberapa kali penundaan, yakni yang awalnya direncanakan akan mengudara pada 2017, 2019, lalu diundur lagi menjadi 2021.

Kendati begitu, harapan untuk mengudara kandas sudah, seperti diketahui pada Jumat (29/5/2020) lalu, pemerintah memutuskan menghapus dua proyek pengembangan pesawat itu dari PSN.

Padahal tak dapat dipungkiri, pengembangan industri dirgantara bernilai strategis ekonomi yang sangat besar. Contohnya, Indonesia adalah pengguna pesawat ATR terbesar, yang sekelas dengan R80 di dunia.

Regio Aviasi Industri menyatakan apabila Indonesia memproduksi pesawat R80 maka akan memberikan dampak positif, dan manfaat strategis bagi perekonomian nasional, daripada harus membelinya dari luar negeri.

 

Roadmap Industri Penerbangan Nasional

Dua Perusahaan Italia Siap Gabung Bangun Pesawat R80
Bentuk replika Pesawat R80 yang dipamerkan saat penandatanganan Partneship Agreement dengan investor R80, Jakarta, Kamis (22/2). Perusahaan asal Italia tersebut adalah LEONARDO Aerostructures Division dan LAER. (Liputan6.com/JohanTallo)

Selain itu, nilai strategis yang diberikan oleh industri dirgantara nasional adalah memberdayakan dan mengembangkan SDM Indonesia. Selaras dengan perluasan kapasitas industri maka kebutuhan dan penyerapan SDM pun akan terjadi.

Selanjutnya, ketika R80 masuk dalam PSN pada tahun 2017, ada tiga hal substansial yang RAI sampaikan dalam hubungan ini, yakni PSN memberikan pesan bahwa pemerintah mendukung rencana bisnis pengembangan R80, lalu PSN untuk R80 diberikan dengan catata pendanaan tanpa APBN serta tidak ada jaminan dari pemerintah, Pendanaan diupayakan melalui PINA (Pembiayaan non APBN).

Begitupun selama fase design konsep, R80 sepenuhnya dibiayai oleh alm. Bapak BJ Habibie dan pemegang saham RAI lainnya.

Sementara itu, ketika Regio Aviasi Industri dalam upaya mendapatkan PSN di 2017 mengusulkan perlunya industri Penerbangan yang mempunyai visi strategis dimana R80 adalah salah satu ujung tombaknya.

Regio Aviasi Industri bersinergi dengan stakeholder industri penerbangan nasional mengusulkan kepada Pemerintah untuk menyusun Roadmap Industri Penerbangan Nasional, yang awalnya dikoordinasikan oleh Kemenko Maritim dan saat ini dilanjutkan oleh Kemenristek BRIN.

Roadmap tersebut di dorong oleh stakeholder industri, agar Indonesia mempunyai visi dan rencana strategis ke depan Industri Penerbangan sebagai ekosistem dan merupakan bagian dari perencanaan pembangunan nasional.

“Proyek R80 tetap menjadi salah satu penggerak utama roadmap ini. Dalam pandangan RAI, industri pesawat terbang angkut masih menjadi penggerak utama industri. Pengembangan wahana baru, merupakan pelengkap dan arah pengembangan teknologi masa depan menggunakan prinsip otomasi dan sistem propulsi listrik,” jelas Justin.

Dukung Visi Indonesia

Dua Perusahaan Italia Siap Gabung Bangun Pesawat R80
Bentuk bagian belakang replika Pesawat R80 yang dipamerkan saat penandatanganan Partneship Agreement dengan investor R80, Jakarta, Kamis (22/2). (Liputan6.com/JohanTallo)

Diketahui pula Indonesia mempunyai visi di tahun 2045 menjadi lima pelaku ekonomi terbesar di dunia, hal ini mensyaratkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen pertahun, dan ini hanya bisa, jika Indonesia membangun industri berbasis teknologi dan inovasi, tidak hanya mengandalkan komoditas sumber daya alam. Ini yang menjadi pesan utama kehadiran program pengembangan pesawat R80 di Indonesia tercinta ini.

Regio Aviasi Industri menyimpulkan bahwa industri Penerbangan mempunyai nilai strategis yang amat besar dan merupakan pekerjaan rumah Pemerintah dan bangsa ini.

“Pemerintah perlu mendayagunakan potensi yang ada, untuk meningkatkan perekonomian dan daya saing bangsa, mengejar ketinggalan. Industri Penerbangan harus menjadi salah satu Industri Prioritas di masa datang,” pungkas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya