Tagihan Listrik Bengkel Melonjak dari Rp 1,2 Juta Jadi Rp 20 Juta, Ini Penjelasan PLN

Pemilih bengkel di malang biasanya hanya membayar tagihan listrik sekitar Rp 1,2 juta saja. Namun pada Mei kemarin tagihannya mencapai Rp 20 juta.

oleh Athika Rahma diperbarui 11 Jun 2020, 18:20 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2020, 18:20 WIB
Melihat Proses Perbaikan Mobil Pasca-Terendam Banjir
Mekanik mengecek mesin mobil yang terendam banjir di sebuah bengkel di Jakarta, Rabu (8/1/2020). Kerusakan pada mobil yang terendam banjir meliputi interior, kabel dan kelistrikan, serta bagian mesin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pelanggan PLN ramai-ramai mengadu soal lonjakan tagihan listrik yang dinilai tidak wajar. Tidak cuma dari kalangan rumah tangga, pebisnis pun mengalami hal yang serupa, bahkan lebih parah.

Seorang pemilik bengkel asal Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang bernama Teguh Wuryanto (56) kaget ketika mengetahui tagihan listrinyka melesat hingga Rp 20,158 juta.

Padahal sebelumnya, pihaknya hanya membayar sekitar Rp 1,2 juta saja per bulannya untuk kebutuhan listrik.

Menanggapi hal itu, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menyatakan, lonjakan tagihan disebabkan oleh kapasitor atau alat penyimpanan energi pemilik rusak.

"Alat ngelas itu kejut-kejutan, dia punya kapasitor, nah alatnya rusak. Dia nggak sadar rusak," ujar Bob dalam diskusi daring, Kamis (11/6/2020).

Lebih lanjut, Bob bilang bahwa Teguh tetap harus membayar total yang ditagihkan kepadanya. PLN juga memberi keringanan untuk mencicil tagihan tersebut.

"Pemilik sendiri sudah klarifikasi, walaupun begitu, tetap kita berikan solusi, tetap harus bayar kita kasih cicilan karena hidup ini harus jalan terus," jelas Bob.

Tagihan Listrik Bengkak, 65.786 Pelanggan Mengadu ke PLN

PLN Tunda Proyek Listrik Demi Penyelamatan Operasional
Pekerja memperbaiki kabel listrik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 3 Lontar, di Kabupaten Tangerang, Rabu (29/4/2020). PLN (Persero) memutuskan untuk menunda sejumlah proyek listrik meski berpotensi mengganggu jalannya program 35.000 MW. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebelumnya, lonjakan tagihan listrik yang dialami sebagian besar masyarakat membuat hotline PLN kebanjiran pengaduan.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menyatakan, hingga saat ini pihaknya telah menerima aduan dari 65.786 pelanggan di seluruh Indonesia. Jumlah itu juga diprediksi akan terus bertambah.

"Posko pengaduan khusus tagihan yang dibuka untuk seluruh Indonesia sampai saat ini menerima keluhan 65.786 pelanggan, per jam ini ya, karena nanti ini naik terus," kata Bob dalam diskusi online, Kamis (11/6/2020). 

Bob bilang, pelanggan dari Jakarta, Bandung dan Surabaya menyampaikan keluhan kenaikan tagihan listrik. Sedangkan Makassar juga serupa, tapi tidak sebanyak tiga daerah tersebut.

"Banyaknya di Jakarta, Bandung, Surabaya. Makassar tidak begitu banyak," katanya.

PLN sendiri membuka Posko Informasi Tagihan Listrik di Kantor Pusat PLN sejak Mei, tepatnya ketika pandemi Corona tengah keras-kerasnya menghantam ekonomi masyarakat.

Tidak cuma posko pengaduan, PLN juga menyediakan layanan contact center PLN melalui berbagai kanal, seperti telepon, akun twitter @PLN_!23, Facebook PLN 123, email pln123@pln.co.id, Instagram @PLN123_Official serta Aplikasi PLN Mobile yang siap menerima aduan 24 jam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya