Ada Lonjakan Penumpang di Jam Sibuk, Perjalanan KRL Bakal Ditambah

Pada 15 Juni mendatang akan dilakukan penambahan commuter line untuk memfasilitasi warga yang hendak bepergian.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 13 Jun 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2020, 15:00 WIB
FOTO: Penerapan Pembatasan Penumpang Dalam Gerbong KRL
Penumpang menerapkan jaga jarak aman saat duduk dalam gerbong KRL tujuan Jakarta di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/6/2020). PT KCI membatasi jumlah penumpang 35- 40 persen dari kapasitas untuk jaga jarak aman antarpengguna KRL atau sekitar 74 penumpang per gerbong. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Pasca dilonggarkannya pembatasan sosial secara bertahap mulai 8 Juni lalu sebagai masa transisi, penumpukan penumpang commuter line mulai terlihat di beberapa stasiun keberangkatan.

Untuk itu, pada fase transisi berikutnya, yakni pada 15 Juni mendatang, akan dilakukan penambahan commuter line untuk memfasilitasi warga yang hendak bepergian.

"Tanggal 15 Juni itu akan ada penambahan, (karena) hari pertama banyak instansi pemerintah kantor-kantor yang sudah menerapkan WFO, jadi artinya pada tanggal 15 itu akan ada penambahan kereta commuter dalam jumlah yang signifikan," ujar direktur utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Didiek Haryanto, Sabtu (13/6/2020).

Belajar dari fase sebelumnya, lanjut Didiek, terjadi lonjakan penumpang mencapai 150 ribu orang. Sehingga, Didiek menyebutkan perlu ada penyesuaian jumlah commuter yang akan beroperasi untuk memfasilitasi lonjakan penumpang ini nantinya.

"Rata-rata di hari Senin (8/6) kemarin itu, pagi saja itu sekitar 150 ribu penumpang," ujar Didiek.

"Karena kemarin terjadi penumpukan di beberapa stasiun pemberangkatan. Kita harus mengatur dengan baik karena tidak ada keseimbangan antara demand dan supply. Supply dari kereta commuter ini terbatas, karena jumlah perjalanan sekarang sudah kita tambah dari 770 menjadi 938," sambung Didiek menjabarkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jam Sibuk

FOTO: Penerapan Pembatasan Penumpang Dalam Gerbong KRL
Petugas memakai pelindung wajah dan masker berdiri dalam gerbong KRL tujuan Jakarta di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/6/2020). PT KCI membatasi jumlah penumpang 35- 40 persen dari kapasitas untuk jaga jarak aman antarpengguna KRL atau sekitar 74 penumpang per gerbong. (merdeka.com/Arie Basuki)

Bahkan, pada jam sibuk mulai dari pukul 6.00 WIB - 8.00 WIB, Didiek mengatakan bahwa perjalanan kereta memiliki tenggang 5 menit sekali. Hal ini, kata Didiek, harus segera ditangani dengan melibatkan seluruh pihak terkait agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Ini tidak mudah, karena melibatkan pihak-pihak yang berkompeten, pihak yang berkepentingan, sehingga masing2 mempunyai tugas dan tanggung jawabnya," kata Didiek.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya