Menkeu Minta DPR Bantu Turunkan Kemiskinan dan Pengangguran di 2021

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, penyebaran Virus Corona telah meningkatkan jumlah pengangguran dan kemiskinan

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jun 2020, 17:10 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2020, 17:10 WIB
Bersama KPK, 3 Menteri Diskusi Bareng Lawan Korupsi
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi pembicara dalam acara ‘KPK Mendengar’ di Gedung KPK, Jakarta, Senin (9/12/2019). KPK menggelar peringatan Hakordia 2019 dengan tema “Bersama Melawan Korupsi Mewujudkan Indonesia Maju”. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, penyebaran Virus Corona telah meningkatkan jumlah pengangguran dan kemiskinan.

Oleh karena itu, pada 2021 fokus pemulihan ekonomi harus ditujukan untuk mengembalikan momentum penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran yang sudah berhasil diturunkan secara signifikan dalam periode lima tahun terakhir.

"Dukungan DPR untuk dapat menyusun dan melaksanakan strategi pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkualitas serta merata sangat penting," ujar Sri Mulyani dalam rapat paripurna bersama DPR, Jakarta, Kamis (18/6).

Indonesia, kata Sri Mulyani, telah memiliki pengalaman panjang untuk dapat menentukan kebijakan apa yang berhasil dan bermanfaat bagi peningkatan kesehjateraan masyarakat secara adil dan merata serta berkelanjutan atau sustainable.

"Pemerintah mengajak DPR untuk mendukung reformasi kebijakan di berbagai bidang yang benar-benar berhasil mengentaskan kemiskinan dan menurunkan tingkat pengangguran dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat," jelasnya.

Dalam rangka menurunkan kemiskinan dan pengangguran di tahun depan, pemerintah berupaya melakukan sejumlah kebijakan. Proses pemulihan ekonomi ke depan, harus bersifat inklusif dan harus bisa meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata.

Anggun P. Situmorang

Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sebelumnya

800 Juta Warga India Hidup Dalam Kemiskinan
Seorang gadis muda memandikan saudaranya di sebelah jalur kereta api di New Delhi, India, Selasa (16/10). Hasil survei terhadap 104 negara yang dirilis bulan lalu menemukan bahwa sekitar 1,3 miliar orang hidup dalam kemiskinan. (AP Photo/Altaf Qadri)

Pandemi Virus Corona menyebabkan jumlah penduduk miskin di dunia terus meningkat. Bahkan, pada tahun 2021, jumlah penduduk miskin di dunia diprediksi bisa mencapai 679 juta.

"Secara global terjadi kemiskinan menjadi 664 juta dan 2021 diprediksi 679 juta apabila tidak ditangani secara baik," ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam diskusi online, Jakarta, Selasa (16/6/2020).

Kenaikan bisa terjadi karena masyarakat yang rentan miskin bisa turun kelas menuju kemiskinan. Sebab, sejumlah pekerjaan dan lapangan usaha terimbas dari penyebaran Covid-19 yang sulit dibendung mengingat belum adanya vaksin.

"Apabila tidak ditangani secara baik, maka ini akan meningkatkan jumlah kemiskinan. Karena itu tadi, dengan adanya pandemi ini, orang yang rentan miskin menjadi miskin," jelas Airlangga.

Mantan Menteri Perindustrian tersebut menambahkan, pandemi virus asal Wuhan, China itu turut menyebabkan pengangguran di seluruh dunia tidak terkecuali Indonesia. Kondisi ini karena banyak perusahaan tak mampu bertahan hingga memutuskan untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

"Akibat Covid-19 ini yang paling kita lihat adalah tingkat pengangguran yang meningkat. Jadi semuanya secara global terdampak baik bagi negara-negara besar termasuk Indonesia terjadi peningkatan pengangguran," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya